Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ba Chuan atau Peh Cun adalah salah satu tradisi etnis Tionghoa yang jatuh pada tanggal 5 bulan 5 (Go Guek Che Go) penanggalan Cina. Tradisi ini juga biasanya disebut dengan hari Bakcang (Bakcang Day). Dalam tradisi ini, biasanya diadakan festival makan bakcang dan balap perahu naga.
Ada berbagai istilah yang digunakan dalam sebutan Hari Bakcang. Di belahan dunia bagian barat, festival Hari Bakcang dikenal sebagai Festival Perahu Naga. Ada juga yang menyebutnya Double Kelima Festival karena diadakan pada hari 5 dan bulan 5 kalender lunar.
Berdasarkan metafisika Cina, Hari Bakcang adalah hari di mana energi yang keluar paling kuat. Hal ini membuat festival ini juga dikenal dengan sebutan Festival Extreme Yang.
Seorang pemuda Tionghoa di Tebing Tinggi Sandy menceritakan, Hari Bakcang berkaitan erat dengan sejarah seorang tokoh bernama Qu Yuan.
"Qu Yuan ini merupakan seorang sarjana patriotik dan menteri di Negara Chu. Ia pandai bekerja sama secara diplomatik dengan kerajaan lain demi melawan agresi. Hal ini membuat dirinya disukai oleh banyak kalangan," ujar Sandy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/6/2021).
Suatu hari, kata Sandy, Qu Yuan difitnah dan dibuang ke pengasingan atas tuduhan palsu yang meyakinkan raja bahwa menteri telah melakukan korupsi.
"Saat diasingkan, tahun 278 SM, ia mendengar bahwa pasukan Qin menyerbu Ying, ibu kota Negara Chu. Ia kemudian menulis puisi untuk Ying lalu menenggelamkan diri di Sungai Miluo," ungkapnya.
Ritual bunuh diri tersebut, lanjut Sandy, dilakukan untuk memprotes korupsi yang menyebabkan jatuhnya negara Chu.
"Banyak warga desa yang pergi mencari tubuhnya di sungai menggunakan perahu. Mereka melakukannya sambil menggebuh drum untuk menakut-nakuti ikan dan roh-roh jahat agar tubuh Qu Yuan tidak diganggu," katanya.
"Mereka juga melempar bungkus beras dengan daun ke dalam sungai yang dimaksudkan sebagai persembahan untuk roh Qu Yuan. Inilah mengapa tradisi makan kue beras dan balap perahu naga muncul," sambung Sandy.
Menurut Sandy, tradisi makan bakcang sendiri sudah ada sejak zaman Qun Chiu (722 SM-481 SM). Bakcang melambangkan nasi atau beras bungkus yang dilempar ke sungai.
"Bakcang dibungkus dengan daun membentuk runcing seperti tanduk sapi. Keempat sisinya melambangkan arti dan harapan baik. Hari Bakcang tahun ini jatuh pada besok, 14 Juni 2021," pungkasnya.