Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Menindak lanjuti hasil reses anggota DPRD Langkat masa sidang II tahun ke II yang telah dilaksanakan 28-31 Mei 2021 lalu, Komisi B DPRD Langkat, Selasa (15/6/2021) telah mengundang dan mendengar penjelasan Direktur Utama PDAM Tirta Wampu dan Kepala BNN Langkat. Ini terkait aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada anggota B DPRD Langkat.
Pantauan medanbisnisdaily.com, di dalam ruangan Komisi B DPRD Langkat, tampak hadir Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Wampu, Herman Sukendar Harahap. Sedangkan dari BNN Langkat diwakili Suwarno selaku Ahli Madya bidang pencegahan di BNN Langkat, mewakili Kepala BNN Langkat.
Sekretaris Komisi B DPRD Langkat, Fatimah, selaku pimpinan rapat menjelaskan, bahwa hasil reses anggota Komisi B, masyarakat menyampaikan permasalahan maupun keluhan. Diantaranya masalah air di Desa Rumah Galoh Kecamatan Sei Bingai dan permasalahan narkotika.
“Hari ini kami dari Komisi B, meminta penjelasan kepada Dirut PDAM Tirta Wampu dan yang mewakili BNN untuk memberikan informasi terkait aspirasi masyarakat yang disampaikan ke kami,” jelas Fatimah.
Untuk kondisi air di Desa Rumah Galoh, Dirut PDAM Tirta Wampu, Herman Sukendar Harahap, mengakui terkendalanya air disana disebabkan sebelum air sampai ke Desa Rumah Galoh terjadi kebocoran penyaluran air di Desa Telagah, yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga suplay air ke Desa Rumah Galoh bermasalah.
Herman mengaku sudah meninjau kelokasi yang disampaikan Komisi B. Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk membantu pemasangan pipa ke Desa Rumah Galoh.
Mudah-mudahan kalau cepat terealisasi pemasangan pipa ini, permasalahan air di Desa Rumah Galoh bisa teratasi,” jelas Herman Suhendar lagi.
Sedangkan Suwarno selaku Ahli Madya bidang pencegahan di BNN Langkat menjelaskan, bahwa dari segi pencegahan, BNN Langkat telah mensosialisasikan ke lembaga-lembaga dan siap juga mensosialisasikan ke masyarakat.
Menanggapi paparan pihak PDAM dan BNN, anggota Komisi B, Safii, meminta PDAM mencoba mencari sumber-sumber air, sehingga kecukupan pasokan air ke masyarakat dapat ditingkatkan.
Sedangkan Ketua Komisi B, Sandrak Herman Manurung, memberikan saran, agar PDAM Tirta Wampu memutus saja para pelanggan air yang tidak membayar air, lalu ia berharap PDAM dapat menjalin kerjasama dengan PDAM daerah lain dan PDAM perlu berkoordinasi dengan BPBD karena saat ini rawan kekeringan.