Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Para pegiat dan pecinta Lapangan Merdeka Medan, terus menggelorakan perjuangan membebaskan Lapangan Merdeka dari aktivitas bisnis yang ada di sana saat ini.
Dan para pecinta Lapangan Merdeka menginginkan agar Lapangan Merdeka bebas dari kegiatan bisnis, dan dikembalikan fungsinya sebagai situs cagar budaya.
Saat ini perjuangan itu terus berlanjut. Dan bahkan ajakan untuk memerdekakan Lapangan Merdeka berupa filter foto di media sosial, seperti di facebook dan pesan berantai whatsapp, sedang digaungkan.
Bahkan disebutkan bahwa saat ini nasib Lapangan Merdeka menjadi situs cagar budaya, tengah menunggu putusan dari Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Dan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, kembali buka suara soal Lapangan Merdeka Medan. Edy Rahmayadi bahkan menegaskan Lapangan Merdeka tidak boleh diganggu.
Ia mendukung akan kembalinya Lapangan Merdeka ke fungsi awal. "Oh harus jadi cagar budaya," ujar Gubernur Edy Rahmayadi, kepada wartawan di Medan, Senin (05/07/2021).
Ia bukan tak beralasan menyampaikan dukungan tersebut. Sebab dari dulu Lapangan Merdeka, sudah digaungkan salam pekik merdeka. Itu menandakan Lapangan Merdeka bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Dari dulu pekik merdeka. Itu diawali kalau tak salah tahun 1942. Pekik merdeka, itulah makanya jadi Lapangan Merdeka," jelas Edy Rahmayadi, mantan Pangdam I/BB dan mantan Pangkostrad itu.
Dan dirinya sendiri, tidak bisa terlepas dari Lapangan Merdeka. "Dari mulai aku TK, main di Lapangan Merdeka. SD main di Lapangan Merdeka, SMP aku di Lapangan Merdeka, SMA ngerek bendera aku di Lapangan Merdeka," tutur Edy.
Bahkan tidak hanya itu, sampai menjadi Gubernur Sumut pun, juga tak terlepas dari Lapangan Merdeka. "DanYon aku Dan Up di Lapangan Merdeka, Gubernur, Irup di Lapangan Merdeka. Jadi tak boleh ganggu Lapangan Merdeka," tegas Edy seraya menegaskan dukungannya agar zlapangan Merdeka menjadi situs cagar budaya.