Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungbalai, Waris Thalib, mengungkapkan harapannya agar 2 wilayah di Kabupaten Asahan, diserahkan secara administrasi kepada Pemko Tanjungbalai
Adapun 2 wilayah tersebut Bagan Asahan dan Sei Kepayang Kiri. Secara geografis, kata Waris, kedua wilayah tersebut berdekatan dengan Tanjungbalai.
Hal itu diungkapkan Waris kepada wartawan usai menemui Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (08/07/2021).
Ia mengungkapkan kedua wilayah Asahan tersebut, potensial untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi Tanjungbalai ke depan.
"Ke depan di sana dapat dibangun pelabuhan skala internasional, yang tentunya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Tanjungbalai. Tentunya bila terwujud bisa menyejahterahkan masyarakat setempat," ujar Wasir.
Ia mengatakan secara geografis Kota Tanjungbalai tidak mempunyai laut. Tetapi yang ada adalah sungai, yakni Sungai Silo dan Sungai Asahan.
"Harapan kami di sana bisa dibangun pelabuhan internasional sehingga pertumbuhan ekonomi, khususnya di bidang ekspor impor ikan itu bisa berada di Kota Tanjungbalai dan tidak lagi berada di Belawan," ujar Wasir lagi.
Selain soal kedua wilayah Asahan itu, isi pertemuannya dengan Gubernur Edy juga membahas beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan Kota Tanjungbalai.
Di antaranya terkait kelanjutan pembangunan Jalan Lingkar Utara di Kota Tanjungbalai yang terkendala pembebasan lahan.
"Kondisi Tanjungbalai kami ceritakan kepada bapak gubernur, harapan kami adanya perhatian khusus pemerintah khususnya Pemprov Sumut," ujarnya.
"Terutama Kota Tanjungbalai sedang membangun jalan lingkar utara yang masih terhalang 800 meter, itu posisinya berada di Kabupaten Asahan. Kami berharap pembebasan lahan itu bisa difasilitasi oleh Pemprov Sumut," ujarnya lagi.
Ia juga menyampaikan persoalan banjir rob, kerap melanda Kota Tanjungbalai akibat pendangkalan dua sungai di kawasan tersebut. Karena itu, ia berharap Pemprov Sumut paling tidak bisa memfasilitasi pertemuan dengan Pemerintah Pusat.
Banjir rob itu diakibatkan sendimentasi pasir hingga menyebabkan pendangkalan Sungai Silo dan Sungai Asahan. Di sana, harus dilakukan pengerukkan sungai.
"Tapi pengerukkan sungai itu dengan kondisi anggaran Pemko Kota Tanjungbalai itu, tidak cukup. Kita berharap kepada Pemprov Sumut bisa memberikan bantuan tentang pengerokkan ini, paling tidak memfasilitasi dengan pemerintah pusat," jelasnya.