Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2021 tak hanya akan jadi ajang apresiasi insan perfilman Indonesia. Lebih besar lagi, FFI 2021 akan jadi gong pengusulan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional.
Usmar Ismail merupakan tokoh film nasional yang telah diberi label sebagai Bapak Film Indonesia. Dialah sosok di balik lahirnya Festival Film Indonesia sekaligus juga jadi sosok sutradara yang membuat film Indonesia pertama.
Sebelum menjadi sutradara, Usmar Ismail dikenal sebagai sastrawan. Ia juga dikenal sebagai wartawan dan pendiri sejumlah media massa dan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Pria kelahiran Bukittinggi, 20 Maret 1921 ini, mendapat gelar BA bidang Sinematografi dari Universitas California pada tahun 1952. Ia meninggal pada 2 Januari 1971 setelah mengalami stroke.
Semasa hidupnya, Usmar Ismail telah membanggakan Indonesia dengan deretan karya dan prestasinya. Film Darah dan Doa merupakan salah satu karya sutradara Usmar Ismail dengan penulis skenario Sirot Situmorang. Film tersebut diproduksi oleh Perfini atau Perusahaan Film Nasional Indonesia yang didirikan oleh Usmar Ismail.
Produksi Darah dan Doa memicu perkembangan perfilman tanah air periode 1950 hingga 1962 dan kerap disebut sebagai awal kelahiran film Nasional. Perilisan Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi pada 30 Maret 1950 kini dirayakan sebagai Hari Film Nasional setiap tahunnya.
Peran Usmar Ismail dalam sejarah industri film Indonesia ingin lebih diapresiasi lagi oleh komite FFI 2021 yang dikepalai Reza Rahadian. Sehingga pada gelaran Festival Film Indonesia 2021 ini, acara puncaknya akan digelar pada 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Momentum Hari Pahlawan itu juga akan digunakan untuk mengusulkan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional. Hal itu diutarakan oleh Reza Rahadian dan komite FFI 2021 dalam konferensi pers yang digelar virtual belum lama ini.
Dalam konferensi pers tersebut hadir pula Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang memberikan dukungannya pada penyelenggaraan FFI 2021 di tengah kondisi pandemi. Dukungan juga datang dari Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid yang turut hadir di kesempatan yang sama.
"Festival film merupakan cara memperkenalkan dan mempromosikan film-film kita ke dunia, bahkan tak menutup kemungkinan membuat studio besar tertarik dengan film yang kita miliki, sehingga penting bagi kita untuk tetap menggelar Festival Film Indonesia," katanya.
Festival Film Indonesia 2021 akan mengambil tema Sejarah Film dan Media Baru. Reza Rahadian selaku ketua komite FFI 2021 - 2023 menjelaskan, sejarah film Indonesia adalah salah satu bentuk sejarah yang harus selalu diingat.
"Sejarah film merupakan perjalanan karya yang perlu diingat dan menjadi bahan renungan bersama, pelajaran berharga, tidak hanya pelaku tapi seluruh ekosistem perfilman dalam mencapai film Indonesia di era berkembangnya media baru," kata Reza.
Selain malam penghargaan FFI 2021, akan ada malam pengumuman nominasi yang akan dilakukan pada 10 Oktober 2021. dtc