Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Sejak 15 Agustus lalu, Satgas Penanganan Covid-19 menetapkan Labuhanbatu masuk zona merah daerah penyebaran Covid-19. Dari data Pemkab Labuhanbatu, sejak 11 Agustus jumlah warga yang terkonfirmasi positif terus mengalami peningkatan, yakni dari 377 kasus (11/8) hingga 603 kasus pada Minggu (22/8/2021).
Kondisi ini tak lepas dari buruknya kinerja yang ditunjukkan pemerintah daerah. Hingga kini, belum sekalipun terdengar rencana strategis yang dibuat dalam upaya memerangi pandemi. Bahkan untuk urusan vaksinasi, Dinas Kesehatan Labuhanbatu seperti penonton di saat TNI/Polri telah berkali-kali melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
"Sampai saat ini belum pernah saya dengar sekalipun dinas kesehatan melakukan vaksinasi massal kepada masyarakat," kata seorang warga Labuhanbatu, Muhammad Iqbal, kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (22/8/2021).
Iqbal mengatakan, tak hanya vaksinasi, di bidang lain seperti sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga minim dilakukan Pemkab Labuhanbatu. Termasuk juga regulasi, Pemkab dan DPRD Labuhanbatu sama mandulnya, dengan tidak mengeluarkan peraturan apa-apa.
Penilaian yang sama juga dikatakan Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan. Saat berbincang dengan wartawan Deni bercerita bahwa dirinya harus 'menyemprot' Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Labuhanbatu, Muhammad Yusuf Siagian, karena dinilainya tidak serius menangani pandemi ini.
"Saya nilai di antara tiga kabupaten ini (Labuhanbatu Raya), Kabupaten Labuhanbatu lah yang kurang responsif (dalam penanganan Covid-19)," kata Deni Jumat (20/8/2021).
"Ya benar. Dua hari yang lalu saya bahkan sampai harus bicara agak keras dengan Pak Sekda (Muhammad Yusuf Siagian) mengenai ini," sambungnya.
Deni mengatakan, dirinya kecewa dengan Pemkab Labuhanbatu yang selama ini tidak menunjukkan keseriusan dalam menangani pandemi ini. Hal ini menurutnya berbeda jauh dengan tindakan yang dilakukan TNI/Polri.
Deni bercerita, kepada Sekda dirinya berkata, "Pak Sekda ini zonanya sudah naik lho. Saya tidak, belum melihat tindakan yang kongkret yang dilakukan Pemkab Labuhanbatu. Kami TNI/Polri ini sudah luar biasa di lapangan, tapi kitakan gak punya sumberdaya, yang punya sumberdaya itu pemerintah daerah".
Upaya konfirmasi telah dilakukan ke Sekda Kabupaten Labuhanbatu, Muhammad Yusuf Siagian. Namun Yusuf enggan menjawab pertanyaan tertulis yang telah diajukan sejak 21 Agustus.
Sikap yang sama juga ditunjukkan Kepala Dinas kesehatan Labuhanbatu, Kamal Ilham. Seperti atasannya, dia juga memilih bungkam atas pertanyaan yang diajukan.