Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pusat perbelanjaan (mal) di Kota Medan sudah buka kembali mulai 25 Agustus 2021 lalu. Setelah hampir sepekan beroperasi secara penuh yakni Senin hingga Minggu pukul 10.00-20.00 WIB, pengunjung memang belum di angka normal sebelum kebijakan PPKM. Tapi tetap saja masyarakat yang pergi ke mal sudah ada. Lalu, dengan kasus positif yang masih tinggi, seberapa besar risiko tertular Covid-19 jika bepergian ke mal?
Menurut pengamat kesehatan yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dr Umar Zein, risiko penularan tetap ada. "Karena jumlah pengunjung hampir tidak dapat dibatasi. Jika 50% pun, tetap saja itu masih tinggi (jumlah pengunjung-red). Jadi risiko-nya tetap sangat besar," katanya, Minggu (29/8/2021).
Paling penting juga, kata Umar Zein, bagaimana fasilitas dan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) bagi pengunjung dan tenant-tenant (pedagang), maupun petugas mal. Tentunya itu harus diawasi secara ketat.
"Nah, pertanyaannya, siapa yang mengawasi? Karena mal itu pusat keramaian, prokes dan pengawasannya harus ketat. Dan benar-benar dilakukan di lapangan. Dengan begitu, penularannya bisa diminimalisir. Meski memang dimanapun ada keramaian, pasti risiko tertular ada. Jadi bagaimana meminimalisrnya, ya harus melaksanakan prokes secara ketat. Dan itu mesti dilakukan semua pihak agar tujuannya tercapai," katanya.
Pengawasan secara ketat, tambah Umar Zein, karena kedisiplinan melaksanakan prokes masih lemah. Misalnya, pengunjung yang abai dengan menurunkan masker ke dagu dan tidak menjaga jarak. Padahal, di mal yang notabene merupakan tempat ramai, ada banyak potensi untuk tidak menjaga jarak.
Menurut Umar Zein, supaya relatif aman ke mal, jumlah pengunjung memang harus dibatasi oleh pengelola agar ada jarak antar pengunjung dan harus komitmen menjalankannha. Selain itu, pengelola mal juga harus tegas ke tenant-tenant maupun pengunjung agar jangan kendor melaksanakan prokes.
"Jadi harus disiplin. Itu yang utama dan tidak bisa ditawar. Karena jika kendor sedikit saja, bisa menjadi klaster penularan Covid-19. Meski memang sikap disiplin ini tidak hanya saat pergi ke mal. Karena dimanapun orang berkumpul, maka risiko penularan ada. Karena itu prokes harus ketat agar penularannya bisa diminimalisir bahkan kalau bisa dihentikan," katanya.