Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga akan menggelar webinar bertajuk Toba Joujou Festival. Acaranya, dimulai pukul 08.30 WIB, Selasa (5/10/2021). Gelaran ini diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi UMKM selama ini.
Bagi kalian yang ikutan dalam acara ini, ada hadiah menarik lho yang disediakan, di antaranya, top up uang digital bagi 100 orang yang memviralkan kegiatan ini di instagram. Syaratnya, tag @bank_indonesia, @bank_indonesia_sibolga, dan juga 5 teman kalian.
Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali menjelaskan, webinar Toba Joujou Festival ini mengusung tema hilirisasi produk kerajinan fashion tenun ulos dalam mendukung pariwisata, ekspor dan pemberdayaan perempuan.
Toba Joujou Festival sejalan dengan misi yang dibawa oleh program Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang dilakukan oleh kantor pusat Bank Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan akses pasar UMKM.
Ini juga sebagai bentuk dukungan BI pada gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan gerakan nasional Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja (Gernas BWI).
Toba Joujou Festival diharapkan dapat mendukung kebijakan pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19 saat ini melalui program pengembangan UMKM, mendorong percepatan pemulihan pariwisata dan juga percepatan implementasi transaksi nontunai.
“Pengembangan UMKM unggulan difokuskan pada komoditas orientasi ekspor dan pendukung pariwisata, seperti kain, kerajinan, kopi dan makanan minuman olahan,” kata Aswin dalam keterangan tertulis diterima medanbisnisdaily.com, Senin (4/10/2021).
Aswin mengatakan, produk kreatif berbasis kain tradisional merupakan kekayaan budaya daerah dan melekat dengan pemberdayaan perempuan, berpotensi peningkatan nilai tambah tinggi, dan berpotensi ekspor dengan value dan keunikan produk karena mengandung nilai budaya, unsur heritage yang dibuat secara hand-made.
Sebelumnya, BI telah menyusun strategi nasional pengembangan UMKM yang menekankan pada 3 pilar kebijakan, yakni korporatisasi, kapasitas dan pembiayaan.
“Selain itu, BI juga menyusun strategi nasional ekonomi dan keuangan inklusif (SNEKI) melalui 3 pilar kebijakan, yaitu pemberdayaan ekonomi, perluasan dan akses literasi, kemudian harmonisasi kebijakan,” katanya.
Stranas Pengembangan UMKM dan SNEKI diharapkan dapat mengarahkan perekonomian nasional menjadi lebih inklusif dengan melibatkan kelompok subsistence (masyarakat berpenghasilan rendah, masyarakat lintas kelompok, kelompok rentan) dan UMKM, untuk lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi produktif.
Intinya, gelaran ini untuk menyosialisasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam pengembangan UMKM.
Kemudian, memperluas akses pasar domestik maupun ekspor dengan mengenalkan produk UMKM berbasis kain tradisional dan kerajinan kepada calon pembeli (marketplace), yaitu masyarakat umum dan pihak yang terhubung dengan pasar ekspor.
“Karena BI sebagai katalisator bagi pelaku usaha industri kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai tren pasar sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah melalui ekstensifikasi produk kain menjadi pakaian jadi bernilai jual tinggi,” jelas Aswin.
Melalui Toba Joujou Festival ini, BI juga ingin mendorong bangkitnya aktivitas perekonomian nasional melalui akselerasi transformasi digital UMKM.
Mengembangkan geliat pariwisata dan UMKM, serta transaksi nontunai melalui kolaborasi dengan UMKM kreatif, pariwisata dan implementasi QRIS, dan juga TP2DD yang berkontribusi bagi perekonomian.
“Kemudian, mengangkat awareness masyarakat terhadap potensi pariwisata dan UMKM di Indonesia, serta bersama-sama mendukung GBBI dan GBWI,” katanya.
Untuk menyukseskan kegiatan, BI menghadirkan narasumber di antaranya, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah; Ketua Dekranas Sumut, Nawal Lubis Edy Rahmayadi; Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo; Anggota DPR RI Komisi XI, Sihar Sitorus; Desainer Nasional, Wignyo Rahadi.