Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mahkota Tricom Unggul resmi berubah status menjadi Universitas Mahkota Tricom Unggul (MTU). Perubahan status tersebut setelah mendapat restu dan izin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Nomor 349/E/O/2021 tanggal 26 Juli 2021. Acara Grand Launching Universitas MTU itupun berlangsung di Hotel Karibia Boutique, Jalan Timor Medan, Kamis (21/10/2021).
Ketua Pembina Yayasan Mahkota Tricom Dr Martono Anggusti, SH, MHum, MM menjelaskan, kehadiran Universitas MTU tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder. Tanpa dukungan semua pihak Universitas MTU tidak akan dapat mewujudkan visi dan misinya mencapai BEST WAY.
Universitas ini akan berupaya menciptakan generasi-generasi milenial berkualitas unggul, mandiri dan berdaya saing yang akan membanggakan,” sebut Martono dalam keterangan tertulisnya Jumat (22/10/2021)
Ketua Yayasan Pendidikan Mahkota Tricom, Usli Sarsi mengatakan, momen ini adalah tonggak sejarah baru bagi Universitas MTU yang telah menjalani jatuh bangun di dunia pendidikan.
Menurut Usli, tantangan ke depan yang akan dihadapi bagaimana membuat Universitas MTU menjadi universitas maju, unggul dan BEST WAY seiring dengan mengikuti perubahan dunia yang begitu cepat. Pimpinan PT Mahkota Group Tbk ini memaparkan, 20 tahun dari sekarang, lapangan pekerjaan akan semakin kecil.
“Sekitar 50 persen lapangan pekerjaan akan hilang seiring dengan perubahan era digital seperti saat ini. Oleh karena itu, kita harus bergerak cepat dalam menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas. Universitas perlu kolaborasi dengan berbagai universitas, prodi, perusahaan dan stakeholder lainnya guna mencetak SDM yang unggul, leadership, berkarakter dan mandiri. Diharapkan lulusan mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Sarsi.
Rektor Universitas MTU, Prof Ir Zulkarnain Lubis MS PhD menyatakan, sejarah berdirinya hingga menjadi Universitas Mahkota Tricom Unggul sangat panjang, dimulai sejak berdiri tahun 1997 dengan nama STIE Tricom. 'Berbagai status perubahan telah dilakukan hingga akhirnya berganti nama menjadi Universitas Mahkota Tricom Unggul dan telah mendapatkan izin resmi berdirinya Universitas Mahkota Tricom Unggul dari Kemendikbud Ristek," sebut Zulkarnain.
Mantan Rektor UMA ini menambahkan, ada 4 program studi (prodi) baru yang dikelola Universitas MTU, yakni S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, S1 Agrobisnis, dan S1 Bisnis Digital. Empat prodi baru ini melengkapi dua prodi lama, yakni S1 Manajemen dan S1 Akuntansi. Gerak cepat pun dilakukan Universitas MTU dengan melakukan pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2021 – 2022. Selain itu melakukan perubahan dalam struktur managemen hingga visi dan misi universitas. Universitas MTU memiliki value yang sangat menarik, yakni BEST WAY.
“Singkatan dari Brilian, Emphaty, Sprititual, Trustworhty, Wise, Accountable, Yumpie, yang diharapkan menjadi ciri khas branding yang ditampilkan Universitas Mahkota Tricom Unggul,” ungkap Prof Zul Lubis sapaan akrabnya.
Ditambahkannya, Universitas MTU berada di dua kampus, pertama di Komplek Jati Junction Jalan Perintis Kemerdekaan dan kedua di Jalan Pematang Pasir Medan Labuhan.
Rektor Prof Zulkarnain berterimakasih atas keseriusan pihak Yayasan Pendidikan Mahkota Tricom dalam membawa perubahan besar bagi Universitas Mahkota Tricom Unggul.
“Berharap ke depan Universitas MTU bukan hanya dikenal, sekaligus dipercaya dan menjadi pilihan bagi masyarakat, sehingga dapat menjadi Universitas Gemilang dan Menjulang,” kata Prof Zul optimis.
"LLDikti Wilayah I Sumut berterimakasih kepada Yayasan Pendidikan Mahkota Tricom yang telah membantu pemerintah dalam memajukan dan peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sumut dan umumnya di Indonesia," kata Sekretaris LLDikti Wilayah I Sumut Dr Mahriyuni MHum
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat, Dr Kaiman Turnip, menjelaskan, revolusi industri terus mengalami perkembangan yang sangat cepat. Saat ini kita berada di revolusi 4.0, tidak lama lagi berubah menjadi 5.0. Bila perubahan ini tidak disikapi dengan cepat, maka SDM kita akan tertinggal. "Dengan adanya prodi Bisnis Digital diharapkan mampi melahirkan SDM yang mampu menjawab kebutuhan teknologi digital," katanya.