Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kurang lebih 350 siswa berkebutuhan khusus di Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Medan mendapat suntikan vaksin. Jumlah itu ditambah 150 orang keluarga siswa. Vaksinasi ini kerja YPAC Medan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemprov Sumut dan Gugus Tugas Covid-19 Sumut. Adapun vaksinasi berlangsung di Aula YPAC Medan, Senin (25/10/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Provinsi Sumut, Hj Nawal Lubis Edy Rahmayadi, Ketua YPAC Medan periode 2021-2026 Hj Revita Lubis dan jajaran, serta dr Hj Nora Violita Nasution selaku staf seksi surveilans dan imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Hj Nawal mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh YPAC Medan, karena mendukung program pemerintah dalam mempercepat vaksinasi kepada seluruh elemen masyarakat. Termasuk anak-anak berkebutuhan khusu. Nawal berharap, gencarnya vaksinasi yang dilakukan di lingkungan pendidikan, siswa dan guru dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran tanpa rasa waswas dan dilindungi oleh sistem imun yang baik.
Ketua YPAC Medan, Hj Revita Lubis menjelaskan, bahwa program vaksinasi diperuntukkan bagi siswa-siswi YPAC Medan dengan rentang usia 12-17 tahun dan 18 tahun ke atas. Vaksinasi Covid-19 ini merupakan kegiatan perdana YPAC Medan di bawah periode kepengurusannya.
“Dengan diselenggarakannya pemberian vaksin ini, kita berharap seluruh anak-anak di YPAC Medan dapat lebih terlindungi menyongsong diberlakukannya program belajar tatap muka secara penuh di awal tahun mendatang. Orangtua siswa juga menjadi tidak lagi terlalu mencemaskan anak-anaknya,” ujar Revita.
Menurut Revita, selain siswa YPAC Medan, pihaknya juga mengundang peserta dari SLB lain untuk ikut serta dalam kegiatan vaksinasi tersebut. Untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini, kata Revita, banyak yang harus dipertimbangkan dalam proses pemberian vaksin covid-19.
"Mereka harus merasa nyaman dulu dengan lingkungan dan tenaga kesehatannya, baru mau divaksin. Beberapa siswa malah lebih lama prosesnya karena ketakutan dan menangis, sehingga harus dibujuk dulu pelan-pelan, baru ia bersedia untuk divaksin," terang Revita.
Ke depan, Revita mengaku akan menyusun program-program baru bagi siswa-siswi YPAC Medan, yang lebih berfokus pada pendidikan keterampilan. Dengan membekali anak-anak berkebutuhan khusus tersebut dengan skill sederhana yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupannya, Revita berharap siswa-siswi YPAC Medan dapat terbiasa hidup mandiri dan mampu beradaptasi dengan baik di tengah masyarakat.
“Kami sedang merumuskan program apa yang tepat dan menarik untuk anak-anak tersebut, yang tentunya disesuaikan dengan kendala dan kebutuhan mereka masing-masing. Ini harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Kita berharap dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga dan perusahaan swasta yang memiliki kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus ini,” katanya.