Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-93, Balai Bahasa Sumatra Utara (BBSU) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut akan menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, pada Kamis (28/10/2021).
Rencananya sebanyak 5.000 orang peserta akan turut berpartisipasi sembari mengenakan pakaian adat. Kegiatan itu akan digelar di berbagai wilayah di Sumut, sekaligus untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kepala Balai Bahasa Sumut, Marianto menyebutkan, pemilihan waktu pelaksanaan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, lantaran salah satu teks dari peristiwa sejarah tersebut yaitu menunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
"Pada momentum itu kita ingin menyegarkan kembali memori kolektif kita sebagai bangsa Indonesia. Pertama kita sudah mengembangkan Bahasa Indonesia yang dideklarasikan, diikrarkan menjadi bahasa persatuan Indonesia," ucap Marianto, Rabu (27/10/2021) sore.
Ia mengatakan saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) melalui Badan Pengembangan Balai Bahasa juga telah memiliki instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, seperti bahasa modern lainnya.
"Bahasa Indonesia ini sudah menjadi bahasa yang modern. Bukti modern adalah sudah terwujud instrumen alat ujo standar seperti bahasa modern lain. Kalau Bahasa Inggris punya TOEFL, IELTS. Maka kita punya Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia atau KBI yang diproduksi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," jelasnya.
Apalagi, tokoh yang menjadi tim perumus teks Sumpah Pemuda, salah satunya berasal dari Sumut yakni Sanusi Pane. "Salah satu tokoh pemuda yang memberikan persetujuan dan pengakuan adanya Bahasa Indonesia adalah tokoh dari Sumut yakni Sanusi Pane. Beliau yang menjadi salah batu perumus teks Sumpah Pemuda kita. Dan kita sedang usulkan sebagai tokoh pahlawan nasional," tambahnya.
Sekretaris Disdik Sumut, Murdianto mengatakan, adapun tujuan dilakukan rekor MURI dengan menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia sembari menggunakan pakaian adat untuk menanamkan nilai NKRI kepada generasi muda.
Sehingga peringatan Sumpah Pemuda yang digelar setiap tahun, bukan hanya sekadar kegiatan seremonial semata.
"Pertama memberikan pembalajaran nilai-nilai memperingati Sumpah Pemuda. Sehingga tidak hanya konteks memperingati setiap tahun, tetapi kita mulai menanamkan nilai-nilai yang harus dimiliki dan ditindaklanjuti menjadi jiwa, menjadi habit yang akhirnya menjadi karakter bagi anak peserta didik," kata Murdianto.
"Intinya yang bisa diambil. Anak-anak Indonesia harus merasa bangga sebagai NKRI, termasuk merasa bangga berbahasa Indonesia dengan benar," ujarnya.
Sementara kegiatan pemecahan rekor MURI itu akan digelar disejumlah tempat, di antaranya di kantor Disdik Sumut dan Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan.