Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Saat pandemi COVID-19 merebak dan semua aktivitas beralih menjadi online, tren NFT merebak. Mulai dari penjualan lukisan, patung, sampai seni digital lainnya kini NFT alias non-fungiable token juga merambah ke bidang lainnya.
Bagaimana kalau NFT cula badak juga terjual dalam sebuah pelelangan di Afrika Selatan pekan lalu?
Ya, hal itu benar terjadi dalam pelelangan di Afrika Selatan. Saat para konservasionis memanfaatkan kegemaran NFT untuk mengumpulkan uang melindungi badak asli.
Pengusaha asal Cape Town, Charl Jacobs membayarkan senilai 6.000 euro atau sekitar Rp 97,6 juta untuk karya seni digital cula badak.
Dalam sebuah wawancara kepada AFP, dia mengatakan senang karena mampu membeli NFT cula badak.
"Jika skenario terburuk populasi badak benar-benar kacau maka saya akan tetap memiliki cula badak, karena NFT adalah tandak fisik dari cula badak ini," ungkapnya.
Nantinya, hasil penjualan NFT cula badak bakal disumbangkan kepada pihak konservasi Badak Batu Hitam atau rumah bagi 200 badak yang berkembang biak sampai dilindungi dari pemburu liar.
NFT adalah token digital yang ditautkan ke sistem besar besar blockchain atau pencatatan semacam 'buku besar' digital dan mirip dengan jaringan (network) yang mendukung Bitcoin dan aset kripto lainnya.
NFT tidak dapat ditukarkan, tapi bisa diperjualbelikan ke pasar lelang.
Kebanyakan NFT digunakan untuk menjual dan membeli karya seni digital, barang koleksi, dan games. Keaslian NFT disertifikasi oleh teknologi blockchain yang dianggap tidak dapat diubah.
Contoh NFT paling terkenal adalah tweet pertama CEO Twitter Jack Dorsey yang dijual dengan harga mencapai USD 2,5 juta atau sekitar Rp 35 miliar. Banyak juga meme yang dijual dalam bentuk NFT termasuk meme yang direpost oleh Elon Musk baru-baru ini.
Ada juga klip video slam dunk LeBron Jame syang terjual Rp 2,9 miliar dan GIP 'Nyan Cat' yang berusia 10 tahun terjual Rp 8,7 miliar. dtc