Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 8 orang kepala sekolah dasar (SD) di Medan yang plesiran berwisata di Sabang, Provinsi Aceh dipastikan akan dikenai sanksi oleh Dinas Pendidikan. Pasalnya, selain tidak punya izin, kegiatan wisata yang dibiayai oleh penerbit buku tersebut dilakukan di hari kerja alias bolos.
Para kepala sekolah yang mangkir kerja pada Kamis-Sabtu pada pekan silam itu dipanggil menghadap Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid SD) Disdik Kota Medan, Fahmi, Kamis (20/1/2022) sore. Pertemuan dilakukan di aula lantai II Kantor Disdik, Jalan Pelita IV, Kota Medan. Pertemuan itu juga diikuti para kepala sekolah yang bertugas di Kecamatan Medan Area, tempat bertugas 8 kepala SD yang mangkir bertugas itu..
Pada pertemuan itu semua kepala SD yang mangkir bertugas diminta membuat surat pernyataan akan siap menerima sanksi sebagai konsekwensi meninggalkan tugas beberapa hari tanpa izin atasannya.
Kabid SD Disdik Kota Medan Fahmi yang dihubungi Kamis sore menjelang malam melalui pesan WhatssApp menyebutkan, para kepala sekolah yang mangkir akan dijatuhi sanksi. Namun saksi apa yang akan dijatuhkan masih dikaji sesuai regulasi yang berlaku bagi ASN nakal.
Dia menyebutkan pihaknya berhati hati dan selektif dalam menangani masalah ini.
BACA JUGA: Wow! Sejumlah Kepala SD di Medan Bolos Kerja Plesiran Dibiayai Penerbit Buku
Sebanyak 8 kepala SD yang memimpin belasan Unit Pelaksana Tehnis (UPT) SD di Kecamatan Medan Area berangkat plesiran ke Sabang tanpa izin atasan. Adapun inisial kepala sekolah tersebut, yakni SD, VMP, ID RH, SS, KH, RM dan NS. Dari seluruh kepsek tersebut, hanya VM dan NS yang memimpin satu sekolah, sedangkan yang lainnya memimpin dua sekolah. Hal itu terjadi karena mereka rangkap jabatan, yakni menjadi pelaksana tugas di sekolah lainnya.
Keberangkatan untuk kegiatan wisata tersebut disponsori oleh penerbit buku yang memasok buku bagi sekolah yang terkait. Pihak penerbit Muhadjir mengakui bahwa kegiatan wisata tersebut didanai pihaknya sebagai apresiasi karena kepala sekolah tersebut telah membayar buku buku yang ditawarkan penerbit secara tepat waktu.