Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kasus covid-19 dari varian Omicron terus melonjak di Indonesia, khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Kadis Kesehatan Sumatera Utara, Ismail Lubis, mengatakan jika Omicron masih terkendali di Sumut.
Sejauh ini kasus Omicron di Sumut masih hanya satu ditemukan di Sumut, yakni pada salah seorang warga negara Inggris, yang kemudian telah sembuh dan sudah pulang ke negaranya.
"Begitupun, varian Omicron harus dihindari oleh semua pihak, kita tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak," ujar Ismail Lubis, kepada wartawan di Medan, Selasa (25/01/2022).
Yang juga sangat penting, ujar Ismail, adalah ikut serta dalam vaksinasi covid-19. Ia mengungkapkan masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi tahap I sebanyak 10.052.116 orang hingga saat ini atau 88,03%.
Sementara dosis II sebanyak 6.257.639 orang atau 54,80%. Sedangkan dosis III atau dosis lengkap (booster) baru meencapai 108.474 orang. "Kita imbau agar masyarakat Sumut mengikuti booster untuk semakin menguatkan imunitas kita menghadapi varian Omicron," ujar Ismail.
Secara terpisah, Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sumut, Kaiman Turnip, mengatakan hingga saat ini rata rata penambahan kasus positif harian di Sumut hanya 5-7 kasus per hari, dengan angka positivity ratenya 0,08%.
Meskipun kini kasus penularan covid-19 masih relatif rendah, masyarakat perlu mewaspadai penularan varian omicron yang dinilai lebih cepat menular ketimbang varian sebelumnya. Maka, masyarakat haruslah tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Seperti yang kita tahu saat ini kasus masih relatif rendah, tapi kita diintai varian omicron yang begitu cepat, untuk mewaspadai itu, kami Pemprov mengimbau masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan apapun," kata Kaiman di kantornya, Jalan HM Said, Medan, Selasa (25/01/2022).
Kaiman mengimbau ke seluruh manajemen rumah sakit agar tetap mengaktifkan tim penanganan penyakit infeksi emerging dan tetap menjalankan SOP dengan baik, serta tidak mengendurkan kesiagaan dalam deteksi dini kasus covid-19 di IGD maupun di ruangan.