Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu sempat menginterupsi rapat paripurna DPR RI Pembukaan Masa Sidang IV 2021-2022. Dia mengkritik kondisi pemerintahan saat ini yang, katanya, seakan-akan diatur oleh beberapa orang saja.
Awalnya Masinton berbicara indikasi perubahan desain kerja di pemerintah saat ini. Dia menyebut pemerintah saat ini tidak dilakukan dengan cara dialog tetapi memaksa.
"Saya melihat ada indikasi penyabutan demokrasi, demokrasi yang saya rasakan hari ini didesain dengan metode bottom up, tidak lagi dengan cara dialog. Tapi memaksakan, ini yang menurut saya DPR harus mengingatkan dalam hal ini elemen-elemen dalam pemerintah," kata Masinton saat paripurna di Gedung DPR/MPR, Selasa (15/3/2022).
Masinton lantas mengkritik para menteri Jokowi yang tidak bekerja sesuai tupoksinya. Dia menyebut ada indikasi seperti negara diatur oleh beberapa orang.
"Menteri-menteri bertugaslah sesuai dengan tupoksinya, ranah politik itu ranah partai politik. Ada semacam indikasi yang saya rasakan juga dan masyarakat juga rasakan, seakan-akan negara cuma diatur oleh beberapa orang," ucapnya.
Politisi PDIP ini kemudian menyinggung adanya menteri-menteri Jokowi yang, katanya, bahkan mendiktekan agenda pribadi di luar ranahnya. Tindakan tersebut, kata dia, upaya mengangkangi demokrasi.
"Kalau ini kita biarkan, ini akan menjadi preseden ke depan, bagaimana demokrasi itu akan dikangkangi. Bagaimana perang-perang dinyatakan, saya melihat di podcastnya, tiga tahun ya sama saja itu kan tiga periode. Keputusan MK 2,5 tahun itu, lewat dari 2,5 tahun itu. Nah ini yang menurut saya pimpinan lewat sidang paripurna ini kegelisahan dalam konteks demokrasi ini. Masih banyak ketika ada menteri yang coba mendiktekan agendanya dan itu di luar ranahnya, itu menurut saya ada upaya-upaya pengangkangan demokrasi itu sendiri," ujarnya.
Dia lalu menyebut demokrasi merupakan dialog bukan pemaksaan terhadap hal-hal tertentu. Dia memperingatkan pihak yang kerap bergaya mengatur dalam menjalankan negara.
"Demokrasi itu adalah dialog, bukan pemaksaan terhadap hal-hal yang strategis. Didialogkan, bukan gaya-gaya ngatur-ngatur, nah ini yang dari dulu kita tentang gaya-gaya ngatur-ngatur ini. Ini negara gotong royong, semua didialogkan. Saya ingat betul bangsa ini didirikan dari berbagai elemen kebangsaan, tidak ada lagi yang harus mendominasi," tuturnya.(dtc)