Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Doloksanggul. Dukung aksi pelestarian hutan dan merayakan hari bumi yang jatuh pada 22 April 2022, Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, lakukan aksi penanaman pohon bersama masyarakat di objek wisata Silemeleme, Desa Parsingguran, Kecamatan Pollung, Humbang Hasundutan, Sumatra Utara mengusung tema besar "Jaga Bumi dan Dia Akan Menjagamu" guna menekan laju deforestasi.
Menurut Ketua TIDAR Humbahas, Indra Nainggolan, tingginya laju deforestasi (penggundulan hutan) membawa dampak serius pada lingkungan hingga pada perubahan iklim yang ekstrem. Memang, berbagai solusi telah dilakukan dan dikampanyekan oleh pemerintah untuk pengurangan laju deforestasi, mulai dari rehabilitasi dan penanaman kembali pada lahan yang sudah terdegradasi, mencari alternatif untuk pembukaan lahan, khususnya yang berhubungan dengan pertanian dan perkebunan, melakukan pengelolaan lahan secara tepat dan menghindari kerusakan. Namun, keefektifan pengurangan laju masih dinilai kurang jika tanpa sinergi antara intervensi hulu dan hilir.
"Sebagai organisasi pemuda, kami sangat mendorong masyarakat dan pemerintah secara bersama-sama menjaga kelestarian alam di humbahas, dengan cara menanam tidak hanya menebang. Berharap peran aktif pemerintah dalam mensosialisaikan, mengkampanyekan dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap praktek perusakan lingkungan, illegal loging dan pembakaran hutan," ujar Indra dihubungi medanbisnisdaily.com, Minggu (24/4/2022).
Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) periode 2019-2020, laju deforestasi di Sumatra Utara mengalami penurunan dari periode tahun sebelumnya. Pada periode 2018-2019 laju deforestasi pada kawasan hutan adalah 9.583,9 Ha, Alokasi Penggunaan Lain (APL) seluas 2.818,5 Ha dan total deforestasi seluas 12.402,4 Ha.
Pada periode 2019-2020 laju deforestasi pada kawasan hutan seluas 470,4 Ha, APL seluas 763,4 Ha dan total deforestasi seluas 1.233,6 Ha. Peran pemerintah, masyarakat sekitar kawasan hutan dan organisasi masyarakat diperlukan guna menekan laju deforestasi.
"TIDAR mengaharapkan para pihak yang memilki usaha terkait hutan untuk lebih bertanggung jawab demi kelestarian hutan, tebang satu haruslah tanam lima. Pemerintah juga haruslah tegas memberi sanksi hukum bagi perusahaan perusak lingkungan, tutup demi keselamatan alam humbahas," tegas Indra.
Tambah Indra, pada kesempatan yang sama, selain di Kecamatan pollung, aksi penanaman pohon juga telah dilakukan di Kecamatan Parlilitan dan Pakkat dengan membagikan bibit durian, alpukat, meranti, mahoni, makademia. TIDAR mendapat respon positif dari Pemerintah Desa beserta masyarakat lokasi penanaman tersebut.
"Ke depan, kita bisa melakukan aksi penanaman kemenyan. Kekayaan lokal, tanaman endemik tanah toba yang hampir punah tergerus oleh tingginya laju deforstasi di humbahas, kita prihatin," ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya akan terus mendorong dan mengkampanyekan pentingnya aksi peduli hutan ke berbagai pihak sehingga muncul kepedulian untuk bergerak bersama dalam menumbuhkan semangat menanam.
"Kita menyadari bahwa penebangan hutan semakin masif menyebabkan pecepatan terjadinya perubahan iklim. Untuk itu, kita mendorong peran dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi isu tersebut, Jaga Bumi dan Dia Akan Menjagamu," ujar Indra Nainggolan yang juga sebagai Founder di Yayasan Satu Hati Membangun (YASAM).