Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia harus mencetak lebih banyak pengusaha jika ingin lebih cepat berubah menjadi negara maju. Rata-rata negara maju memiliki jumlah pengusaha sekitar 12%-14% dari jumlah penduduknya.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melakukan upaya untuk mencetak pengusaha baru di daerah. Salah satunya mengadakan kegiatan Business Opportunity kepada pengusaha muda.
Kegiatan yang dilakukan untuk menghadirkan peluang kolaborasi baru bagi pengusaha muda ini sebelumnya telah dilakukan ke 11 kota di Indonesia. Kini BPP HIPMI berkunjung ke BPD HIPMI Jawa Barat untuk menyapa pengusaha muda di Jabar.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Anggawira mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen HIPMI terhadap pertumbuhan pengusaha daerah dan kegiatan ini sudah dilaksanakan di 14 provinsi.
"Peluang bisnis itu banyak terbuka lebar di daerah bukan di pusat, kita pengusaha muda daerah harus semakin adaptif dan agresif menangkap semua peluang itu. Hari ini kita ajak teman teman pengusaha muda untuk bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pertumbuhan bisnis. Kita berharap HIPMI dapat mencetak lebih banyak UMKM mapan. Secara khusus, kegiatan ini menawarkan peluang alternatif modal kerja dan pendanaan pengembangan usaha kepada anggota HIPMI di semua tingkatan," terang Anggawira dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7/2022).
Anggawira juga menyampaikan data yang menunjukan saat ini sekitar 46,6 Juta UMKM masih belum memiliki akses kredit, hal ini merupakan tantangan yang membatasi pertumbuhan pengusaha muda di Indonesia.
"Kalau kita lihat ada banyak faktor yang menghambat pengusaha menjadi mapan, salah satunya adalah akses permodalan, padahal modal ini penting. Yang tak kalah pentingnya juga literasi keuangan jadi keuntungan usaha bukan untuk memperbesar usaha malah untuk senang-senang, kita hadir di forum ini untuk tumbuh bersama menghilangkan hambatan-hambatan tersebut," ucap Anggawira yang juga merupakan Komisaris Utama PT Krakatau Pipe Indonesia.
Terakhir Anggawira mengatakan langkah nyata HIPM ini untuk mendukung pengusaha muda. HIPMI menuju 100 tahun harus semakin agresif dalam menghadirkan inovasi dan gebrakan yang akan dinikmati anak muda.
Apalagi dukungan UMKM saat ini sudah ada di banyak tempat baik BUMN, BUMD, maupun institusi pemerintahan. Jadi HIPMI harus jadi ekosistem untuk menggerakan perekonomian bangsa ini dengan merajut kolaborasi dan mengawinkan inovasi.
Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Barat, Surya Batara Kartika mengapresiasi langkah menjemput bola. Langkah ini sangatlah baik dan tentunya untuk memberikan dukungan bagi pengusaha muda di Jawa Barat.
"Kami sangat menyambut baik kegiatan business opportunity di Jawa Barat. Kegiatan ini penting untuk mendorong pemulihan ekonomi dan juga menumbuhkan gairah usaha bagi pengusaha di jawa barat," kata Surya.
Surya juga menambahkan bawah semua harus bisa memaksimalkan potensi daerah dengan sinergitas HIPMI daerah dan HIPMI pusat, acara hari ini menjadi langkah nyata sinergi itu, ia berharap kegiatan ini akan ikut mendorong pengusaha daerah dan produknya ke pasar nasional dan internasional.
Asal tahu saja dalam ekosistem Fintech Pendanaan Bersama terdapat 3 klaster pembiayaan, yaitu produktif, multiguna dan syariah. Data statistik OJK mencatat, industri fintech lending secara konsisten berkontribusi menyalurkan pinjaman kepada pengguna hingga Rp 343,86 triliun per Maret 2022 dengan rata rata pendanaan untuk UMKM dalam 1 tahun terakhir (sektor produktif) sebesar 56,5% dari total jumlah pendanaan.(dtf)