Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah mengumumkan harga BBM naik dari Solar, Pertalite, hingga Pertamax mulai Sabtu (3/9) kemarin. Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut kenaikan ini untuk melindungi kelompok ekonomi rentan di tengah krisis pangan dan energi.
"Di tengah krisis energi dan krisis pangan global, masyarakat di berbagai belahan dunia menghadapi dampak kenaikan harga pangan dan energi. Untuk itu, perlindungan harus diprioritaskan kepada kelompok ekonomi rentan," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (4/9/2022).
Abraham menerangkan saat ini, pemerintah tengah melakukan pengalihan subsidi dalam bentuk bantuan sosial. Dia berharap bantuan itu dapat diterima tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Dengan pengalihan subsidi langsung ke orang dalam bentuk bantuan sosial bisa lebih tepat menyasar masyarakat yang lebih membutuhkan," ujarnya.
Abraham menyebut pemerintah telah melakukan beberapa perbaikan agar bantuan sosial itu tepat sasaran. Perbaikan-perbaikan itu, kata Abraham, mulai dari data sasaran atau data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) juga penyaluran bansos yang bisa diakses oleh masyarakat melalui situs cekbansos.kemensos.go.id.
"Jadi masyarakat bisa memberikan usulan siapa yang belum mendapat bantuan namun dirasa layak dan juga bisa memberikan sanggahan siapa yang mendapat bantuan sosial namun dirasa tidak layak," tuturnya.
Lebih lanjut, Abraham memastikan seluruh data itu sudah sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dengan begitu, menurutnya, tidak ada lagi data ganda atau data fiktif saat penyaluran bantuan sosial.
"Sudah ada 126 juta data DTKS yang padan dengan NIK, 33 juta data yang sudah diperbaiki daerah, 16 juta data usulan baru, dan 3,5 juta data yang dicoret karena tidak layak," ujarnya.
Harga BBM Naik
Presiden Jokowi sebelumnya buka suara soal harga BBM subsidi naik. Menurut Jokowi, harga BBM subsidi akan mengalami penyesuaian.
"Mestinya uang negara itu diprioritaskan untuk subsidi masyarakat yang kurang mampu. Dan pemerintah saat ini harus buat keputusan dalam situasi sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9).
"Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi akan mengalami penyesuaian," tegas Jokowi.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik antara lain:
Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter.
Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
"Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga ini. Berlaku pukul 14.30 WIB," ujar Arifin.(dtf)