Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sosialiasi dan imbauan agar kalangan remaja tidak menikah muda dilakukan Pemprov Sumatera Utara untuk pencegahan dini kasus stunting.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, pada Podcast Apa Cerita yang ditayangkan di kanal YouTube Info Sumut, Sabtu (29/10/2022).
Menurut Ismail, seseorang yang menikah muda belum siap mental dalam mengasuh anaknya. Anak bisa saja mendapat pola asuh yang salah dan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak bagus.
"Yang mau menikah juga harus ikuti bimbingan pranikah, karena di situ nanti akan diberikan informasi tentang stunting juga," kata Ismail Lubis.
Adapun prevalensi stunting Sumut saat ini berada pada angka 25,8%. Ismail mengatakan saat ini juga Pemprov bersama Pemkab dan Pemko se-Sumut, terus berjuang mengendalikan sekaligus mencegah stunting.
Mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal itu juga menegaskan komitmen seluruh Pemda di Sumut untuk berkontribusi mencapai prevalensi stunting nasional 14% pada 2024 mendatang.
Pemprov Sumut sendiri, jelas Ismail, aktif melakukan intervensi sensitif dan spesifik untuk mengurangi angka kasus stunting. Seperti kegiatan intervensi sensitif di antaranya, pemberian makanan pendamping dan tambahan bagi ibu dan anak.
Kemudian penyediaan sumber air bersih, sanitasi, pemberian tablet penambah darah kepada para remaja maupun ibu hamil, hingga pemberian informasi mengenai stunting kepada masyarakat.
"Intervensi tersebut tidak kami kerjakan sendiri, kami juga bekerja secara sinergi bersama dinas lain seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut dan dinas-dinas terkait lainnya," kata Ismail.
Menurut Ismail, angka stunting akan cepat turun apabila dikerjakan secara bersama sama. Karena banyak faktor penyebab stunting, yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh Dinas Kesehatan. Misalnya pemenuhan sanitasi yang baik, tentunya membutuhkan kontribusi perangkat daerah maupun instansi lain.
Disampaikan Ismail juga, 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak merupakan fase yang sangat penting. Dalam 1000 hari tersebut menentukan baik tidaknya pertumbuhan anak selanjutnya.
Untuk itu, Ismail mengimbau para ibu dan calon ibu yang sedang hamil, untuk rutin datang ke Posyandu atau fasilitas kesehatan untuk mengecek anak maupun kandungannya.
"Jika berat badan anak kurang saat lahir, ibu-ibu jangan enggan datang ke Posyandu untuk mendapat bantuan dari tenaga kesehatan di sana," kata Ismail.