Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bogor - Sekretaris Institut Pertanian Bogor (IPB) Aceng Hidayat mengungkap awal mula 116 mahasiswa IPB jadi korban penipuan hingga berujung terjerat pinjaman online (pinjol). Ia menduga mahasiswa awalnya hanya mencari dana tambahan untuk kegiatan kampus.
"Saya kira ada anggaran dari kampus untuk kegiatan kampus, tapi mungkin kekurangannya mereka mencari sendiri. Ya ini upaya mereka cari tambahan," kata Aceng ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (18/11/2022).
Aceng Hidayat sengaja dihadirkan sebagai perwakilan IPB saat Polres menggelar jumpa pers pengungkapan kasus penipuan dengan tersangka Siti Aisyah Nasution di Polres Bogor, Jl Raya Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Jumat (18/11). Dalam kasus ini, sebanyak 116 mahasiswa IPB menjadi korbannya.
Aceng menyebutkan mahasiswa IPB sudah terbiasa mencari dana tambahan untuk melaksanakan kegiatan kampus. Biasanya mahasiswa mencari dana dengan berjualan barang atau makanan.
"Kan begini, mahasiswa itu kan terbiasa mencari dan biasanya mereka itu berjualan barang-barang, makanan, itu kan yang biasa mereka lakukan ya," kata Aceng.
"Kemudian barangkali, ini barangkali ya, ketika mereka itu ada semacam kesempatan untuk dapatkan cara lain dengan iming-iming 10 persen itu tadi, nah barangkali ini mungkin bagi mereka ini menggiurkan," tambahnya.
Namun Aceng belum mengkonfirmasi kegiatan apa yang hendak digelar para mahasiswa IPB. "Cuma kegiatan yang mana nah itu yang saya tidak tahu, karena kan banyak sekali kegiatan mahasiswa. Yang perlu mendapatkan dana dari kegiatan mereka, itu biasa sebetulnya, mahasiswa mencari dana (tambahan) untuk kegiatan, biasa seperti itu. Saat ini yang membuat tertarik ya itu yang 10 persen tadi itu," kata Aceng.
Aceng menambahkan, sampai saat ini jumlah mahasiswa yang jadi korban penipuan hingga terjerat pinjol tetap berjumlah 116 orang. Semua korban, menurut dia, merupakan mahasiswa aktif.
"Ini sudah dinyatakan berulang-ulang, bahwa jumlahnya sampai saat ini ada 116, masih 116. Semua (korban) mahasiswa aktif. Kemarin itu kan dari kampus di Dramaga (disebutkan) ada dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ekologi Manusia, yang jelas ini mahasiswa aktif ada yang semester III dan semester V," beber Aceng.
Upaya IPB Bebaskan Mahasiswa dari Jeratan Pinjol
Aceng mengatakan IPB saat ini masih berupaya mencari solusi agar mahasiswanya terbebas dari jeratan pinjol setelah terkena tipu daya tersangka Siti Aisyah Nasution.
"Kalau itu kan saya kira pinjol punya mekanisme keuangan, kalau pinjam ya harus dibayar. Cuma itu ke depannya kita akan melakukan upaya untuk mengatur ke sana. Ini kan bukan murni pinjaman, tapi ada unsur penipuannya. Jadi kami perlu membantu mahasiswa menyelesaikannya," kata Aceng.
"Bukan (bentuk) pengembalian barangkali ya. Kita yang jelas mengupayakan agar mahasiswa tidak terjerat lagi atau tidak memiliki utang lagi ke depannya. Untuk saat ini saya kira pinjol punya mekanisme pinjam meminjam dengan segala macam aturannya," tambahnya.
Pelaku Ditangkap
Seperti diketahui, Siti Aisyah Nasution kinin sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan. Korbannya sebanyak 317 orang, dengan 116 di antaranya merupakan mahasiswa IPB. Total kerugian yang diakibatkan dari ulah Siti Aisyah mencapai Rp 2,3 miliar.
"Dari fakta hukum yang diperoleh penyidik dalam proses penyidikan yang dilakukan, kami sudah menetapkan satu orang tersangka atas nama SAN dengan persangkaan Pasal 372 dan Pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana 4 tahun penjara," kata Kapolres Bofor AKBO Iman Imanuddin.
"Dugaan kerugian yang ditimbulkan dari tindakan pelaku Rp 2,3 M dari berbagai aplikasi pinjol yang ditawarkan pelaku kepada korban," tambahnya. dtc