Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah berkomitmen untuk terus menggenjot produksi minyak dan gas (migas). Salah satu upayanya melalui penerapan teknik pengurasan minyak atau Enhanced Oil Recovery (EOR) menggunakan material khusus seperti chemical, CO2, dan microbial. Teknik ini khususnya dipergunakan menyasar sumur-sumur tua di Indonesia.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, teknologi EOR menjadi salah satu andalan demi mencapai target nasional produksi minyak bumi 1 juta barel per hari pada 2030. Dengan menginjeksikan material khusus tersebut, minyak yang awalnya tidak bisa terangkat dari dalam bumi (reservoir) menjadi bisa terproduksi.
"Tidak mungkin target produksi 1 juta barel per hari 2030 tanpa adanya EOR. Bapak ibu yang ada di sini, kami anggap pasukan khusus untuk menyukseskan target melalui EOR," ucap Tutuka dalam sambutannya di Festival EOR 2022 di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) LEMIGAS, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2022).
Tutuka mengatakan, diskusi menyangkut teknologi ini telah dimulai sejak lima tahun lalu. Studi pun terus dilakukan, hingga setelah bertahun-tahun lamanya para akademisi dan praktisi melangsungkan studi dan uji coba teknologi EOR, pada momentum kali ini pihaknya akan memberikan penghargaan atas jerih payah mereka.
Lebih lanjut Tutuka mengatakan, hingga saat ini dari total keseluruhan potensi migas nasional, baru 33% yang berhasil diproduksi. Sebagai upaya dalam menggenjot peningkatannya, salah satunya melalui teknologi EOR ini dengan menyasar sumur-sumur tua yang produksinya semakin menurun.
"Dalam benak saya kalau kita tidak berhasil EOR, produksi minyak akan terus tergerus. Ada dua hal agar produksi nasional kita bisa naik, yang pertama EOR dan penemuan cadangan baru agar kick off bisa naik," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendukung agar proses studi maupun uji lapangnya, hingga proses injeksi EOR dapat terus didorong percepatannya. Hal ini pun dilakukan mengingat produksi migas dalam negeri flat bahkan cenderung turun.
"Pemerintah akan mempromosikan yang dilakukan di sini terhadap stakeholder terkait dan memfasilitasi bagaimana ini bisa didorong terus. Apakah diperlukan insentif untuk memprioritaskan ini atau juga dengan mendorong kegiatan," ucapnya.(dtf)