Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padang Sidempuan. Pasar Mahera yang dijadikan pusat relokasi pedagang kaki lima (K5) Kota Padang Sidempuan, Sumatra Utara (Sumut), kini telah ramai. Lapak yang tersedia sudah ditempati pedagang. Posisinya tertata rapi, membuat pengunjung nyaman berbelanja di pasar ini.
Pasar Mahera berada di posisi strategis di Persimpangan Jalan Thamrin dan Jalan H.O.S Cokroaminoto. Hanya berjarak sekitar 300 meter dari Plaza ATC dan Pasar Sangkumpal Bonang.
Begitu juga dari Pajak Kodok hanya berjarak 25 meter. Melihat posisinya yang strategis, pasar ini mempunyai prospek bagus kedepannya.
Pengelola Pasar Mahera, Muda Siregar, mengatakan, niat awal membangun sebuah pasar adalah sebagai tempat beribadah, berbagi manfaat dengan sesama, dan atas dasar kepedulian terhadap para pedagang kaki lima yang yang tidak memiliki tempat yang jelas untuk berdagang.
"Atas dasar itulah kami membangun sebuah pasar dengan harapan pasar ini dapat menjadi amal jariah untuk ibunda kami (Herawati/istri dr. Badjora Muda Siregar) sehingga nama ibunda kami, kami sematkan menjadi nama sebuah pasar tradisional di kota Padang Sidempuan dengan nama Pasar Mahera," katanya ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/3/2023).
Pasar Mahera yang memiliki kapasitas lapak sebanyak 945 dan pada saat ini kondisi lapak sudah penuh.
Pengelola memberikan keringanan untuk biaya lapak gratis di Pasar Mahera selama 3 bulan yaitu November 2022 sampai Januari 2023. Pedagang cukup hanya membayar uang listrik dan kebersihan saja.
Muda Siregar mengatakan selain berbau bisnis, Pasar Mahera juga memfasilitasi para pedagang dengan pola satu nasib satu rasa hingga perlindungan stabilitas ekonomi dengan membentuk serikat tolong menolong bernama P3M (Persatuan Pedagang Pasar Mahera).
"Kita akan mengucurkan dana awal sebesar Rp 100 juta tanpa bunga. Sebagai penguatan ekonomi pedagang untuk dikelola pengurus P3M," ujar Muda Siregar.
Dijelaskan bahwa uang sebesar Rp 100 juta itu akan diserahkan kepada pengurus. Pihak pengurus akan melakukan verifikasi calon penerima pinjaman secara selektif.
Manfaat P3M, selain mempererat hubungan silaturrahmi antara pedagang juga sebagai wadah organisasi yang dapat mengatasi masalah pedagang, termasuk dukungan permodalan dikala terjadi penurunan penjualan.
"P3M siap memberikan pinjaman tanpa bunga bagi pedagang yang mengalami kesulitan ekonomi," katanya.
Pasar Mahera termasuk pasar yang dinilai cepat perkembangannya. Kehadiran pemerintah dalam menertibkan badan-badan jalan di seputaran pusat Kota Padang Sidempuan salah satu yang berperan penting difungsikannya Pasar Mahera, yang sebelumnya sepi karena pedagang tidak bersedia direlokasi ke tempat baru itu. Dan itu diharapkan bisa konsisten dilakukan.
Keterpaksaan bagi pedagang kaki lima awalnya kini sebagian besar telah menemukan tempat baru dan nyaman di dalam Pasar Mahera.
Di dalam Pasar Mahera, pedagang kini terlindung dari hujan dan terik matahari. Tidak seperti sebelumnya berada di pinggir jalan beratap langit. Berjualan di tempat dilarang atas dasar perda.
Sewa Lapak Termurah
Pasar Mahera baru berusia seumur jagung. Pihak pengusaha baru hitungan hari memulai mengutip sewa dari pedagang itu hanya Rp 7.500 per lapak dengan ukuran 1x1 m.
Uang Rp 7.500 itu termasuk uang keamanan, kebersihan dan listrik. Sebelumnya terhitung mulai November 2022 hingga Januari 2023, para pedagang Pasar Mahera tidak membayar lapak alias gratis. Pedagang cukup hanya membayar uang listrik dan kebersihan saja.
Waktu 3 bulan sewa gratis sudah habis maka terhitung di bulan Pebruari 2023 pihak pengelola pasar mulai mengutip sewa lapak sebesar Rp 7.500 per meter per hari.
"Nilai sewa lapak sebesar Rp 7.500 per lapak para pedagang sudah mendapatkan fasilitas listrik gratis, kebersihan, jaminan keamanan barang tidak hilang 1x24 jam dan jaminan terlindung dari ancaman cuaca buruk," kata Muda.
Pasar Mahera yang baru lahir di penghujung tahun 2022 itu termasuk biaya sewa lapak termurah dibanding dari pasar lainnya seperti Pasar Sangkumpal Bonang, Pasar Kodok dan Pasar Pajak Batu di kota Padang Sidempuan.
Informasi yang dihimpun dari beberapa pedagang, Pasar Sangkumpal Bonang untuk tiap lapaknya berukuran 1x1 meter dibandrol oleh pengelola sebesar Rp 10.000 per lapak.
Selain sewa lapak, pihak pedagang masih harus merogoh kantong untuk membayar uang keamanan dan kebersihan. Demikian juga halnya di pasar Kodok untuk ukuran 1x 1,2 m lebih dari Rp 10.000 per lapak.