Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Insiden listrik padam pada malam pembukaan PRSU ke-49, Jumat (16/06/2023) malam, dipersoalkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengecam PLN dan meminta perusahaan yang mengurusi urusan listrik tersebut, jangan mempermainkan event PRSU.
Bahkan Gubernur Edy Rahmayadi meminta PLN bertanggung jawab. Karena listrik padam itu telah merugikan pengunjung, undangan dan para stan dan semua yang terlibat di event itu.
"Jangan macam-macam, ini pestanya Sumut. Beritahu itu PLN, dia harus tanggungjawab. Kasihan orang nanti mati lampu," sebut Gubernur Edy Rahmayadi, dalam akun instagramnya @edy_rahmayadi dilihat, Senin (19/06/2023).
Edy Rahmayadi, mantan Pangkostrad itu mengatakan jika PLN tidak benar menjalankan tugas, perlu mendapatkan teguran.
"Kalau yang gak benar-benar perlu di tegur," ujar Gubernur Edy Rahmayadi dalam suatu kesempatan kepada wartawan di Mako Polda Sumut, Senin.
Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, seharusnya PLN bisa mempersiapkan untuk pasokan listrik, dengan daya berlebih. Sehingga tidak terjadi pemadaman listrik, saat kegiatan PRSU berlangsung.
"Listrik perlu orang care, namanya ada kegiatan. Cadangan harus ada, pas ramai-ramai rakyat menikmati acara, lampunya mati," ujar Edy Rahmayadi.
PLN Klarifikasi
PLN UID Sumut memberi klarifikasi atas insiden listrik padam tersebut. Melalui Manager Komunikasi, Yasmir Lukman, PLN menegaskan pihaknya tidak membuat kesalahan atas insiden itu.
Yasmir Lukman menegaskan, genset yang terbakar pada malam pembukaan PRSU itu, bukan milik ataupun rekomendasi PLN.
"Bukan (genset terbakar milik PLN," ujar Yasmir Lukman menjawab konfirmasi medanbisnisdaily.com, Senin sore.
Yasmir Lukman menjelaskan lebih lanjut, PLN UP3 Medan di bawah PLN UID Sumut, sudah mengkoordinasikan terkait pasokan daya listrik ke PRSU sebelum event itu digelar.
Adapun PLN UP3 Medan menyiapkan arus listrik utama berkapasitas tripel 5 untuk menyuplai daya listrik selama even PRSU.
Namun pihaknya memprediksi event itu membutuhkan daya tambahan. "Dan itu, daya tambahan, untuk menambah daya, sudah kita usulkan," jelas Yasmir Lukman.
Namun oleh pihak panitia pelaksana PRSU, tidak menyetujui penambahan daya. Sebaliknya panitia menyiapkan genset untuk mem-back up tambahan daya.
Nyatanya pada malam pembukaan PRSU pada Jumat itu, terjadi listrik padam karena genset yang disiapkan mem- back up tambahan daya, terbakar.
"Kenapa terbakar? adalah karena genset itu dipaksa, tidak mampu untuk menahan beban daya tambahan yang dibutuhkan," jelas Yasmir Lukman.
"Bukan untuk membela diri, namun itulah fakta yang kami himpun, kami telusuri dari lapangan. Jadi dalam hal ini, PLN sama sekali tidak berkaitan dengan insiden matinya listrik pada malam pembukaan itu," jelas Yasmir Lukman.
Ditambahkan Yasmir Lukman, PLN UID Sumut melalui PLN UP3 Medan, kerap terlibat dalam suplai tambahan daya atas kegiatan-kegiatan penting yang digelar Pemprov Sumut, Pemko Medan dan pemda lainnya di Sumut.
"Seperti hajatan besar di Astaka, di GOR Pemprov Sumut, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, dan banyak lagi. PLN bahkan bisa dikatakan jemput bola agar kegiatan tidak terganggu dari sisi daya listriknya," pungkasnya.