Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Sekretaris DPC Partai Gerindra Asahan, Fitriani Nasution dilaporkan ke Mahkamah Partai Gerindra karena dituding membuat kisruh di internal partai.
Atas laporan itu, Fitriani Nasution menyatakan siap menghadapi sidang mahkamah partai. Bahkan, ia menyatakan sidang mahkamah partai tersebut menjadi kesempatan baginya untuk membuka secara bebas persoalan-persoalan internal partainya.
"Saya siap menghadapi persidangan mahkamah partai. Hal ini sangat bagus agar saya bisa lebih transparan dalam menyampaikan persoalan internal partai," kata Fitriani Nasution ketika dikonfirmasi terkait pelaporan dirinya ke mahkamah partai oleg DPC Partai Gerindra Asahan, Kamis (29/06/2023), di Kisaran.
Fitriani Nasution yang juga bakal caleg dapil I ini juga menjelaskan persoalan surat yang telah dikirim oleh dirinya ke pihak Kebangpol Asahan untuk pembekuan dana partai tersebut merupakan surat keberatan dirinya sebagai sekretaris.
"Saya surati Kesbangpol agar ke depan tidak ada masalah terkait anggaran," ucap Fitriani sembari mengatakan dirinya sampai saat ini bisa dihubungi, bahkan acara partai pada akhir bulan Mei lalu masih aktif.
BACA JUGA: Dituding Buat Kisruh, Sekretaris Gerindra Asahan Fitriani Nasution Dilaporkan ke Mahkamah Partai
Ketua DPC Partai Gerindra Asahan, Baharuddin Harahap saat menggelar konferensi pers, Rabu (28/06/2023), mengatakan, pihaknya melaporkan Fitriani Nasution ke mahkamah partai karena menyurati Kesbangpol Asahan untuk membekukan sementara waktu pencairan dana bantuan parpol.
Kata Baharuddin Harahap, surat yang disampaikan sekretaris ke Kesbangpol Asahan tidak sah. Karena, surat tidak bernomor dari partai, ditambah lagi stempel diduga bukan stempel partai, pasalnya stempel partai selalu berada di kantor. Ditambah lagi kop surat bukan kop surat Partai Gerindra.
“Untuk sementara posisi sekretaris diambil oleh wakil sekretaris . Dan hal ini sah sesuai aturan partai pasal 9 ayat 3, pasalnya sekretaris sejak April hingga kini tidak bisa diajak berkomunikasi. Bahkan terakhir diundang untuk klarifikasi juga tidak hadir,” papar Baharuddin Harahap.