Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan tren kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melorot. Indikator mencatat kepercayaan ke KPK belum pulih sejak 2020 hingga saat ini.
"KPK pernah bahkan lebih tinggi trust-nya di atas presiden 2014-2015 sampai 2018 dan mohon maaf datanya menunjukkan setelah revisi UU KPK, trust publik justru melorot dan setelah itu KPK belum pulih itu sejak melorot di 2020," kata Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (2/7/2023).
Burhanuddin mengatakan hal itu berbanding terbalik dengan Polri. Saat ini, kata Burhanuddin, kepercayaan terhadap Polri naik tajam setelah sempat anjlok karena kasus mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"Yang menarik polisi, polisi sempat turun di bawah 60 kemudian naik tajam 2019 bahkan di November sempat 80% kemudian sebelum Sambo masih dapat 77%, tapi setelah kasus Sambo melorot kemudian belakangan pulih lagi on the track selama beberapa bulan terakhir dan sekarang sudah 76% tinggal 4% untuk kembali pada performa terbaik mereka di 2021 bulan November," kata Burhanuddin.
Hal yang sama juga terjadi di Kejagung. Indikator mencatat tren kepuasan publik terhadap Kejaksaan Agung sangat tinggi yakni berada di 81,2%.
"Kejaksaan dari 60 sekarang sudah 81,2%," kata Burhanuddin.
Sementara itu, hasil survei Indikator Politik Indonesia mengenai tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara pada Juni 2023 menunjukkan TNI berada di posisi teratas dengan 95,8%. Kemudian di posisi kedua yakni presiden dengan 92,8%, kemudian disusul Kejaksaan Agung 81,2%, Polri 76,4%, KPK 75,6%, DPD 73,3%, DPR 68,5% dan partai politik 65,2%. dtc