Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) I Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumbagut, Mangasi Yusliani Gurning, mengakui potensi pasar modal di Sumut juga cukup besar.
Mangasi Yusliani Gurning mengatakan selama pandemi, peningkatan jumlah investor sangat signifikan. Karena itu, menurutnya literasi mengenai pasar modal pada masyarakat mesti ditingkatkan.
Pandemi mendorong industri pasar modal syariah cukup besar, hal itu tercermin dari peningkatan jumlah investor yang signifikan di tiga tahun terkahir," ujar Mangasi Yusliani Gurning.
Hal itu dikatakan Mangasi Yusliani Gurning pada Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal Syariah bagi 1.000 Mubaligh di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (22/08/2023).
Lebih lanjut Mangasi Yusliani Gurning mengungkapkan sampai Semester I 2023, total investor pasar modal di Sumut mencapai 513.000 investor. Angka ini meningkat sebanyak 23,8% dibanding Juni 2022 sebesar 414 ribu investor.
"Hal tersebut mengindikasikan dunia investasi, saham dan reksadana semakin diminati masyarakat luas," kata Mangasi Yusliani Gurning.
Direktur Keuangan dan SDM Bursa Efek Indonesia (BEI), Risa Efendi Rustam, mengapresiasi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah menerima industri pasar modal. Serta mengambil peran dalam pengembangannya di Sumut.
Selain itu, Risa mengharapkan, para mubaligh dapat menjadi pencerah bagi masyarakat khususnya mengenai pasar modal. Sehingga masyarakat tidak terjebak pada investasi ilegal.
"Kami meyakni peran alim ulama sangat besar dalam memberikan pencerahan pada masyarakat, bagaimana berinvestasi dengan baik dan benar, sehingga tidak mudah terjebak modus investasi ilegal," kata Risa Efendi Rustam.
Sementara itu Pemprov Sumut mengapresiasi program-program yang terkait dengan percepatan pengembangan ekonomi syariah di Sumut. Apalagi, potensi pengembangan ekonomi syariah di Sumut masih cukup luas.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan Kesehatan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat Suherman mengatakan jumlah masyarakat muslim Sumut yang cukup besar merupakan potensi yang bisa dikembangkan.
Dikatakan Sumut memiliki 252 pesantren dengan jumlah pendidik sebanyak kurang lebih 7.661 guru, 94.888 santri dan santriwati. Sumut juga memiliki 11 usaha syariah yang aktif dikelola pondok pesantren,” sebutnya.
Untuk itu, Pemprov Sumut pun terus melakukan literasi publik mengenai perekonomian syariah. Disadari literasi publik terkait perekonomian syariah di Sumut masih belum cukup optimal, untuk itu dibutuhkan sinergi dan koordinasi yang lebih baik lagi, agar dapat dikenal masyarakat.
Pemprov Sumut juga telah membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Komite tersebut memiliki program kerja di antaranya pengembangan industri produk halal, industri keuangan syariah, dana keuangan syariah dan kewirausahaan syariah.
“Hal ini (perekonomian syariah) merupakan visi Negara Indonesia untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia," katanya.
Mengenai Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal Syariah, Gubernur berharap para peserta yang notabene mubaligh agar bisa menjadikan kegiatan tersebut sebagai sarana mengenal pasar modal syariah. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam penataan keuangan berdasarkan prinsip syariah.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait, Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Sumut Ritha Dalimunthe.