Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tim Pengabdian Masyarakat (Pemas) yakni dosen Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Pardomuan Nauli Dusun II Sipuli Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir, Sabtu 9 September 2023.
Adapun Tim Pemas yakni Dr Nauas Domu Marihot Romauli, STP, MEng, Prof Dr Himsar Ambarita, ST MT, Hendrik Voice Sihombing, ST MT dan Edy Syahputra Harahap, STP MSi. Tim Pemas juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian yaitu Putri Salsabila Sipahutar, Maria Lerin Manalu dan Nurul Khalifah.
Dalam kesempatan itu, tim memberikan bantuan alat dan barang diserahkan langsung oleh Tim Pemas USU kepada seorang warga Sonti Situmorang pemilik usaha. Pemberian bantuan itu disaksikan Sekretaris Desa Henro Siringoringo
"Bantuan berupa alat dan mesin yang diberikan oleh tim berupa 1 alat mesin continuous band sealer dengan regulator siap pakai, 1 unit tabung gas beserta isi gas nitrogen food grade, 100 lembar dari kemasan standing pouch dan 100 lembar kemasan plastik vakum beserta 10 leaflet mengenai teknologi tepat guna yang diperkenalkan kepada mitra, sehingga mitra dapat menggunakannya untuk meningkatkan kegiatan produksi dari UMKM-nya," kata Romauli mewakili Tim Pemas, Selasa (12/9/2023)
Romauli berharap, melalui kegiatan ini dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, dapat memberikan dampak positif pada produk yang dihasilkan oleh UMKM daerah Samosir, khususnya UMKM Daima.
Tujuan lain, sambung Romauli, juga untuk memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengembangkan produk usahanya. Dengan menghasilkan pangan yang bermutu baik untuk dikonsumsi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperluas cakupan areal penjualan produknya.
Ditambahkan Romauli, makanan yang dikemas bisa berubah rasa apabila kemasan gagal memenuhi fungsinya sebagai wadah, yang berakibatkan isi produk pangan yang dikemas bisa terkontaminasi dan tidak layak konsumsi, meskipun belum mencapai masa kadaluarsanya.
Kerusakan kemasan juga dapat mengganggu penampilan kemasan secara estetika. Produk makanan seperti makanan gorengan atau keripik yang mudah bereaksi terhadap oksigen harus dikemas dengan bahan yang tidak dapat ditembus oksigen
"Pengemasan dengan cara mengeluarkan oksigen dari wadah lalu menggantinya dengan nitrogen, dan memberikan tekanan sehingga kemasan tersebut menggembung, merupakan salah satu cara untuk melindungi bahan agar tidak rusak," jelas Romauli.
Melengkapi informasi adapun salah satu produk UMKM yang dihasilkan oleh mitra Tim Pemas yaitu keripik singkong yang dikerjakan dengan cara mengemas dengan alat heat sealing Produk UMKM yang dikemas secara manual tersebut mudah menjadi tengik, melempem, remuk atau patah-patah.