Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Hujan deras yang terjadi setiap sore dalam tiga hari ini membuat air meluap dari dua sisi jalan membawa material pasir dan kerikil hingga menutup badan jalan nasional di KM 4, Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, tepatnya di depan kampus UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Kondisi ini menyebabkan kecelakaan bagi sejumlah kendaraan yang melintasinya.
Melihat kondisi itu, Zul Amri dan sejumlah warga setempat berinisiatif membersihkan material pasir dan kerikil dari badan jalan. Mereka mengorbankan tenaga tanpa ada mengharap upah dari siapapun. Namun mereka berharap pemerintah harus lebih peka terhadap kondisi ini. Seharusnya pemerintah menyiram materil dari badan jalan demi keselamatan warga.
Zul Amri mengakui bahwa kecelakaan akibat pasir dan kerikil ini sudah sering terjadi. Kecelakaan itu terjadi tak luput dari pandangannya yang membuatnya harus turut membantu.
“Saya sudah dua kali membantu orang kecelakaan disini, hari sabtu magrib dan minggu siang semalam,”katanya ditengah membersihkan material dari badan jalan, Senin (16/10/2023).
Hal yang sama juga disampaikan A Siregar, bahwa dalam tiga hari ini sudah 3 kali kecelakaan terjadi. Kecelakaan itu karena pasir dan kerikil licin yang membuat pengendara jatuh.
“Semalam ada seorang perempuan jatuh dan hampir terjadi kecelakaan beruntun. Si perempuan luka memar di tangan dan kaki juga giginya copot,”ujarnya.
Kondisi jalan nasional di depan kampus UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary ini memang menurun dan berbukit, jalannya juga berkelok. Posisi jalan dibawah adalah simpang pintu masuk ke kampus UIN tersebut.
Kondisi jalan yang tidak dilengkapi paret samping jalan membuat material yang ada di sisi pinggir jalan lebih mudah dihanyutkan air saat hujan deras turun. Jalan ini merupakan jalan nasional lintas Sumatera Utara yang menghubungkan Sumatera Barat – Pusat Kota Padangsidimpuan, Sibolga, Rantau Parapat dan Medan Sumatera Utara.
Jalan ini juga akses satu-satunya keluar masuk kampus UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Ribuan mahasiswa setiap harinya keluar masuk area jalan ini menuju kampus yang menyebabkan arus lalulintas ramai.
Kondisi jalan berbelok, menurun dan berbukit membuat kendaraan yang melintas sering kurang waspada dengan kondisi badan jalan bermaterial pasir dan kerikil. Pemerintah harus punya perhatian serius terhadap kondisi badan jalan bermaterial pasir dan kerikil tersebut.
“Maunya pemerintah harus punya perhatian membersihkan material ini bang, namun sering seperti ini mereka (pemerintah-red) terkesan kurang peduli padahal kantor mereka berada tidak jauh dari kampus ini, dan jalan ini selalu mereka lewati,” cetus A Siregar.