Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bahasa Mandarin diprediksi akan menjadi bahasa internasional di masa depan. Karenanya Bahasa Mandarin menjadi sangat penting, dikuasai sejak dini, khususnya bagi generasi muda.
"Penguasaan Bahasa Mandarin sekarang ini merupakan keharusan, mengingat perkembangan Tiongkok akan terus melejit dan telah menjadi negara yang diperhitungkan. Di sisi lain, Bahasa Mandarin tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, namun bisa dijadikan refrensi karena kekayaan falsafah yang terkandung di dalamnya," kata Novi yang juga penulis dan peneliti budaya Tiongkok yang digelar Sekolah Nanyang Zhi Hui Medan, di Auditorium Sailendra Gedung Buddhayana Dharmasala, Vihara Borobudur, Medan, Sabtu (28/10/2023).
Novi yang merupakan alumnus Pondok Pesantren di Jawa Timur ini menjelaskan bagaimana ketertarikannya dengan kebudayaan Tiongkok. Menurutnya kebudayaan Tiongkok, terutama dalam hal bahasa dan sastra, sangat kaya dengan nilai-nilai kehidupan.
Novi mengakui, ketertarikannya dengan kebudayaan Tiongkok, diawali dengan rasa kagumnya terhadap bahasa dan sastra Mandarin yang baginya tidak hanya puitis tetapi juga mencerminkan nilai-nilai humanisme yang tinggi.
Dalam sambutannya Direktur Nanyang Zhi Hui Medan, Ir Lindawaty Roesli MPd mengatakan, pihaknya sengaja mendatangkan Novi Basuki untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang kebudayaan Tiongkok khususnya dari sisi bahasa dan sastra.
Dikatakan Linda, Novi merupakan sosok yang menarik, karena latar belakangnya adalah seorang santri yang kemudian belajar S1-S3 di Tiongkok. Meski masih berusia muda (30) tahun, selain menguasai kebudayaan Tiongkok, Novi, jelas Linda, juga merupakan pakar Islam.
"Bahasa dan sastra Mandarin ini kaya akan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan (PNK). Saya teringat dulu sewaktu masih kecil, dimana pelajaran Bahasa Mandarin tidak diperbolehkan diajarkan di sekolah-sekolah. Padahal bahasa dan sastra Mandarin kaya akan nilai-nilai PNK," tegas Linda.
Karenanya, sambung Linda, kegiatan ini menjadi penting untuk diajarkan kepada anak-anak sekolah dan selaras dengan visi misi sekolah Nanyang yakni menjadikan anak didik tidak hanya pintar secara ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki budi pekerti yang tinggi.
Linda mengapresiasi Novi karena ketekunannya mendalami kebudayaan Tiongkok. Menurut Linda, apa yang dilakukan Novi merupakan satu bukti betapa kayanya bahasa dan sastra Mandarin sehingga nilai-nilai dan pengetahuan di dalamnya harus dibagikan kepada masyarakat luas.
Acara yang dikemas Exclusive Sharing Session bertema "Sambut Peluang Dunia dengan Kemampuan Berbahasa Mandarin". Acara ini juga diikuti Yayasan Perguruan Nasional Brigjen Katamso dan kalangan dunia pendidikan dan dimoderatori Rudyanto Tan Wijaya.