Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ikatan Alumni Teknik Sipil (IKATEKSI) Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) I di Auditorium Lantai 6 Fakultas Kedokteran (FK) Kampus UHN, Jalan Sutomo Medan, Sabtu (04/11/2023) mendatang.
Mubes I yang akan dirangkaikan dengan Temu Akbar Alumni Teknil Sipil UHN tersebut, direncanakan dibuka Rektor UHN Medan, Dr Richard AM Napitupulu ST MT l, dan dihadiri para alumni yang kini tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Ketua IKATEKSI UHN, Ir Rikson Sibuea ST, bersama Ketua Panitia Tumpak Aritonang ST dan Sekretaris Mannix P Simangunsong ST kepada wartawan di Medan, Selasa (31/10/2023).
Lebih lanjut dijelaskan Ketua Panitia Tumpak Aritonang, Mubes I tersebut mengagendakan periodeisasi Badan Pengurus Pusat IKATEKSI periode 2023-2026.
Kemudian penetapan program IKATEKSI dengan fokus penguatan SDM (pembekalan, pelatihan, profesi/tenaga ahli), dan penguatan organisasi (pendataan alumni dan kemitraan dalam profesi).
"Nanti begitu ketua terpilih, yang sekaligus sebagai formatur tunggal, akan menyusun komposisi kepengurusan, dan setelah itu BPP IKATEKSI 2023-2026.
langsung dilantik," sebut Tumpak.
Ia menambahkan, temu kangen Alumni Teknik Sipil UHN, sekaligus menjadi ajang silaturahmi, yang diharapkan semakin mempererat semangat persaudaraan sesama alumni.
Namun menurut Ketua IKATEKSI Rikson Sibuea, Mubes I tersebut menjadi momentum berhimpunnya para alumni dalam satu wadah pemikiran dan karya (aksi nyata), yakni berperan dalam pembangunan infrastruktur berkualitas, baik di Sumut maupun di Indonesia umumnya.
"Hal yang sama juga sudah tentulah kami para alumni mendukung sepenuhnya proses pembelajaran di Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UHN. Kami akan terus meningkatkan kontribusi bagi kemajuan sipil Nommensen," jelas Rikson.
Bicara soal peran membangun infrastruktur berkualitas, jelas Rikson Subea lebih lanjut, adalah lewat sinergi yang terarah, yang didasari ide dan pemikiran ilmiah, SDM, sarana penunjang (modal dan peralatan) hingga pengalaman di dunia konstruksi.
"Karena mencermati dinamisnya perkembangan jasa konstruksi, dimana pembangunan infrastruktur salah satu produknya, tidak boleh dilakukan sendiri-sendiri. Artinya memang harus dengan sinergi yang padu, kolaborasi dan hal lainnya yang tentu tetap memedomani regulasi yang ada," jelas Rikson Sibuea.
Rikson Sibuea, yang juga Sekretaris Ikatan Alumni Teknik (IKATEK) UHN itu menambahkan, kompetensi para tenaga kerja konstruksi mutlak harus disesuaikan sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi dan era digitalisasi saat ini.
Terakhir Rikson Sibuea berharap pemerintah baik di pusat, provinsi hingga kabupaten/kota, terus menguatkan sinergi dengan para pelaku jasa konstruksi kompeten.