Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) yang akan digelar pada 27 November 2024, serentak dengan Pilkada daerah lainnya di Indonesia.
Getaran menuju Pilgub Sumut 2024 mulai terasa. Itu ditandai dengan munculnya sejumlah nama yang terus diperbincangkan publik.
Perkembangan terbaru adalah munculnya wacana koalisi antara PDI Perjuangan Sumut dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut oleh pengurus PDIP Sumut, Sutrisno Pangaribuan.
"Satu- satunya kerjasama politik antar parpol, yang paling strategis dan paling solid, sekaligus paling dahsyat adalah kerjasama politik PDIP dan PKS," kata Sutrisno Pangaribuan di Medan, Selasa (26/3/2024).
PDIP dengan perolehan 21 kursi di DPRD Sumut, bisa mengusung sendiri pasangan calon (paslon) di Pilgub Sumut 2024. Sementara PKS meraih 10 kursi.
Jika kekuatan keduanya melebur, yakni 31 kursi, kata Sutrisno, menjadi kekuatan yang dahsyat. Siapapun nantinya akan berpikir keras untuk menghadapi jagoan PDIP dan PKS.
Terlebih bahwa PDIP dan PKS di Sumut dikenal memiliki kesamaan kekuatan, yakni massa yang membasis di daerah-daerah. "Kedua kader dan massa partai ini dikenal solid dan militan," kata Sutrisno.
Memang, kata Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 itu lebih lanjut, ada sejumlah kecil pihak yang tak menginginkan berpadunya PDIP dan PKS, yakni mereka yang disebut kelompok orde baru masa kini.
Dijelaskannya kelompok orde baru selalu berusaha menghempang koalisi PDIP dan PKS sebagai partai yang memiliki basis konstituen yang kuat, jaringan struktur partai yang solid, dan kader yang digerakkan oleh idiologi partai.
BACA JUGA: PDIP Buka Opsi Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024
"Kerja sama politik kedua partai pasti akan menjadi energi baru buat dinamika politik nasional. Maka akan kita rintis kerjasama politik Sumatera Utara antara PDIP dan PKS," sebutnya.
Sutrisno menjelaskan duet antara Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Bupati Samosir 2015-2020 yang kini lolos ke DPR RI, dengan Salman Alfarisi Wakil Ketua DPRD Sumut dan juga Caleg DPRD Sumut terpilih 2024 menjadi pasangan yang cukup ideal.
"Pasangan ini diberi akronim (RaSa). Kerja sama politik PDIP dan PKS akan mendorong terciptanya tatanan politik baru, akan terjadi pertarungan politik parpol yang idiologis versus parpol pragmatis, oportunis," ungkapnya.
BACA JUGA: Takkan Calonkan Pengkhianat, PDIP Ogah Dukung Bobby di Pilgub Sumut
"RaSa akan memberi 'rasa' yang berbeda pada Pilgub Sumut 2024. Pasangan RaSa akan menegaskan potret Sumut sebagai miniatur politik Indonesia yang selalu dibangun atas kerjasama politik kutub nasionalis dan kutub Islam. PDIP sebagai satu- satunya partai nasioanalis bekerjasama dengan PKS sebagai partai berbasis Islam yang kuat dan solid," sebutnya.
Sementara itu Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Hariyanto, menyambut baik wacana koalisi PKS dan PDI. Ia mengatakan PKS pada prinsipnya mengedepankan kebaikan bagi masyarakat Sumut.
"Tentuntnya, PKS ini kan pada prinsipnya untuk kebaikan masyarakat, kalau memang akhirnya ada kesepahaman dan kesepakatan untuk kebaikan masyarakat, PKS akan siap berkoalisi dengan partai apapun termasuk PDIP," pungkasnya.