Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap PDIP meminta DPP partai banteng agar mengutamakan kader murni dalam perebutan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Utara pada Pemilihan Gubernur Sumatra Utara (Pilgubsu) 2024.
Menurut Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari, PDIP sebagai organisasi kader memiliki banyak kader yang potensial, kapabel dan berpengalaman di pemerintahan untuk diusung menjadi calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgubsu 2024 yang akan digelar pada November mendatang.
Apalagi, kata Martua Siadari, PDIP bersama Partai Golkar merupakan 2 partai politik (parpol) yang memenuhi syarat untuk bisa mengajukan pasangan calon gubernur/wakil gubernur pada Pilgubsu 2024 tanpa berkoalisi dengan partai lain.
BACA JUGA: PDIP Buka Opsi Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024
Partai banteng moncong putih meraih 21 kursi di DPRD Sumut pada Pemilu 2024, sedangkan Golkar sebagai pemenang Pemilu 2024 memperoleh 22 kursi.
Sebagai diketahui, syarat parpol atau gabungan parpol untuk bisa mengusung paslon kepala daerah dalam Pilkada adalah memiliki minimal 20% kursi di DPRD. Dengan meraih 21 kursi, maka PDIP memperoleh 21% dari total 100 kursi di DPRD Sumut.
Di Sumatra Utara, papar Martua Siadari, PDIP punya kader yang melimpah dan potensial untuk memimpin 15,47 juta jiwa rakyat Sumatra Utara.
BACA JUGA: Takkan Calonkan Pengkhianat, PDIP Ogah Dukung Bobby di Pilgub Sumut
Martua pun menyebut sejumlah kader PDIP yang dinilainya layak diusung menjadi calon gubernur dan wakil gubernur, di antaranya Nikson Nababan, Bupati Tapanuli Utara yang selama kepemimpinannya tidak ada lagi desa yang terisolir.
"Semua desa di Tapanuli utara telah terbangun insfrastruktur jalan, penerangan. Bahkan tidak ada desa yang tidak disinggahi Nikson Nababan, bahkan bermalam di rumah warga. Nikson Nababan bisa dikatakan telah memerdekakan Tapanuli Utara dari keterisolasian. Selama memimpin Tapanuli Utara beliau memakai motto membangun dari desa," kata Martua dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/3/2024).
Ada juga Darma Wijaya, Bupati Serdang Bedagai yang egaliter, komunikasinya dengan semua stakeholder tak ada yang membantah, rangkulan yang erat dalam membangun kabupaten secara kebersamaan begitu kuat.
"Pembangunan fisik mulai dari Masjid Agung, pasar dan sebagainya membuktikan keberhasilan capaian tersebut," papar Martua.
BACA JUGA: Ribuan Mahasiswa Labuhanbatu Raya Doakan Edy Rahmayadi Kembali Pimpin Sumut
Senior partai sekaligus Ketua DPP yang pernah Cagubsu ada Djarot Saiful Hidayat, kata Martua, yang tentu tidak perlu lagi dipertanyakan rekam jejak kepemimpinannya, mulai dari Wali Kota Blitar, Wakil Guberbur dan Gubernur DKI Jakarta.
Dari kalangan milenial tapi punya isi ada Bane Raja Manalu, yang baru saja merebut kursi jadi anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Utara III.
BACA JUGA: Demokrat Buka Peluang Usung Lagi Edy Rahmayadi di Pilgubsu 2024, Ini Alasannya
"Jurnalis yang menjadi stafsus Kemenkumham ini sarat pengalaman lapangan. Selain visioner, beliau juga punya komukasi yang asyik untuk semua kalangan," ibuh Martua.
Kemudian ada Sihar Sitorus, Trimedya Panjaitan, Masinton Pasaribu, Bob Andika Mamana Sitepu, Junimart Girsang dan banyak lagi kader – kader partai strutural yang punya kapasitas dan kompetensi menjadi caloen Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara.
BACA JUGA: PKS Buka Peluang Usung Kembali Edy Rahmayadi di Pilgubsu 2024
"Ini kebanggaan PDI Perjuangan yang tidak kekurangan kader dalam suksesi kepemimpinan di Sumatera Utara," terang Martua.
Sekretaris DPD Repdem Sumut, Hendra Gunawan Kaban, menambahkan, organisasinya mendorong PDIP untuk memprioritaskan kader dalam menjemput kemenangan dalam suksesi kepemimpinan di Sumatera Utara.
BACA JUGA: Aliansi Serikat Pekerja-Buruh Sumut Deklarasi Dukung Ijeck: Layak Pimpin Sumut!
Menurut Bendahara DPD Repdem Sumut, Mian JT Silalahi, pengalaman pahit menjadi pelajaran penting dalam perjalanan 10 tahun terakhir kepemimpinan nasional.
Di mana kader yang dilatih, dididik dan dikawal dan didudukkan dengan baik oleh partai tetapi mampu melakukan penghianatan terhadap partai sekaligus terhadap nilai – nilai reformasi yang diperjuangkan oleh partai.
Apalagi jika yang diusung nantinya bukan kader. Memang tidak absolut karena kembali kepada karakter dan kepribadian personal yang bisa berubah oleh kekuasaan.
"Tapi setidaknya nilai-nilai minimum yang dianut oleh kader tentu berkelebihan minimal dalam konstruksi dasar berpikirnya. Repdem Sumatera Utara berharap ini menjadi pertimbangan penting dalam memutuskan siapa tokoh yang akan diusung menjadi calon kepala daerah, khsususnya dalam Pilgubsu 2024," ujar Mian.