Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, angkat bicara soal pengakuan PT Waskita Karya (Persero) yang tidak punya dana untuk mengerjakan Proyek Strategis Infrastruktur Jalan dan Jembatan Sumut Rp 2,7 triliun.
Meskipun begitu pengakuan Waskita Karya, salah satu BUMN Karya raksasa nasional tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi tidak mau ambil pusing. Ia juga tidak mau tahu. Maksudnya?
"Jadi gini. Urusannya dulu, urusannya Pemprov dengan proyek. Itukan dituntaskan yang namanya tender. Tender itu mutlak ya. Itulah kepastian, yang menang Waskita," ujar Gubernur Edy menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (04/11/2022).
Menurut mantan Pangkostrad itu, sudah diatur semua soal mekanisme pengerjaan proyek Rp 2,7 triliun multiyears bermetode rancang bangun (design & build) tersebut di dalam sebuah kontrak.
"Berarti ditentukanlah ranah hukumnya, progres tahun 2022 adalah 33%. Pemprov nggak mau tau, nggak mau tau dia. Mau dia nggak punya uang, mau apa, tak ada urusan," tegas Edy.
Apalagi, kata Edy, Pemprov Sumut sejauh ini tidak mengalami kerugian (dana) atas proyek Rp 2,7 triliun itu. "Karena Pemprov tak rugi, pemprov tak bayar, Pemprov ini membayar setelah barang itu jadi," ujar Edy.
"Nah 33 persen (progres yang harus disiapkan tahun 2022), sekarang keterlambatan urusan dia. Begitu tanggal 31 Desember tidak sesuai 33 persen oh dia bayar, itulah namanya kontrak," jelas Edy lagi.
Sebelumnya Waskita Karya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi D DPRD Sumut, Kamis (03/11/2022) sore, Warjo dari PT Waskita Karya, mengaku terkendala masalah dana, karena sampai saat ini masih dalam proses finalisasi di perbankan.
Kemudian Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Bambang Pardede, pada RDP itu menjelaskan progres proyek Rp 2,7 triliun itu baru terealisasi sekitar 5,3071%, yakni PT Waskita Karya sebesar 1,2837%, PT SMJ sebesar 2,9778% dan PT Pijar Utama sebesar 1,0457% dari yang ditargetkan di akhir Desember 2022 sebesar 33,556%.
Komisi D DPRD Sumut pun mengaku kaget karena Waskita Karya tidak punya dana untuk mengerjakannya proyek Rp 2,7 triliun tersebut. Mereka juga kaget mengetahui proyek Rp 2,7 triliun tersebut baru terealisasi sekitar 5%.
BACA JUGA: Gawat! Proyek Multiyears Pemprovsu Rp 2,7 T Terancam Gagal, Waskita Karya Tak Punya Duit