Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Balige.Petani cabai di Balige, Kabupaten Toba Samosir ( Tobasa ) berharap harga komoditi pertanian yang sering menjadi penyebab inflasi tersebut naik minimal Rp 20.000/kg.
Harga tersebut untuk dapat mengimbangi biaya pengolahan yang ternyata tidak sedikit.
“ Namanya cabai sudah pasti pedas, begitu juga harganya terkadang pedas meningkat tak karuan begitu juga kalau sudah harganya ambruk terasa mematikan,” ujar salah seorang petani Rudi Siahaan, Sabtu(3/6/2017),di Soposurung, Balige.
Dia mengatakan, sekalipun sebahagian tanaman cabainya sudah memasuki masa panen, petani memilih menunda panen sampai d harga normal.
“ Kemaren, Jumat,bersamaan pekan, harga cabai hanya Rp 7 000/kg. Dengan harga serendah itu membuat semangat menjadi turun,” ucapnya.
Dikatakan dia, sebelumnya semasa panen perdana tanaman cabainya, tepatnya awal bulan Mei, harganya masih mendapat sambutan, sekalipun tidak di atas ratusan ribu, karena masih mampu memberikan keuntungan.
“ Saat panen perdana harga kami temukan cukup lumayan Rp 45.000/kg. Sekarang turun menjadi Rp 7.000. Bagaiman semangat memanen,” ungkapnya.
Pantauan di pasar tradisional, harga cabai antara Rp 8.000 - Rp 10.000/kg. Menurut pedagang, harga tersebut sudah lumayan dibanding beberapa hari lalu sempat anjlok hingga Rpb5.000/kg.
“Harga tidak dapat kami asal buat. Kalau pasar sudah menentukan sebesar itu kami tinggal ikut,” kata pedagang Erika Tambunan.