Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ibu Mochamad Akbar alias Abdul Malik Aziz, Asiyah, menceritakan awal mula perkenalan anaknya dengan Indria Kameswari. Asiyah menyebut anaknya sempat bekerja sebagai pemborong, namun saat ini usahanya sedang jatuh.
"Akbar sudah jatuh sekarang nggak ada modal, paling minta sama Emak. Sebelumnya bisnis apa ajalah dia kerjain. Dulu jualan-jualan jadi pemborong pas ada duit, tapi sekarang mah sudah susah," ujar Asiyah saat ditemui di Warakas 1 GG A No 11, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017).
Asiyah juga menceritakan Akbar pernah berkuliah di Australia dan mengambil jurusan komputer. Hanya, Asiyah tak menjelaskan secara detail tentang studi anaknya itu.
"Sekolah di Australia 3 tahun studi S1, (ambil jurusan) komputer, tapi lupa nama kampusnya. Sekarang tapi nggak bisa ngapa-ngapain," katanya.
Asiyah juga menyebut Akbar mengenal Indria saat sedang berjaya. Namun, belakangan, ketika usaha Akbar terpuruk, Indria disebut malah memperlakukan anaknya dengan kasar.
"Baik, orang kenal pas Akbar masih kaya, punya tanah, mobil, duit. Pas udah susah, boro-boro dia rangkul, diinjek iya," keluhnya.
Ibu tujuh anak itu mengaku sudah sering menyarankan Akbar agar bercerai saja dengan Indria. Namun Akbar selalu beralasan sudah sakit-sakitan dan mencintai Indria.
"Tapi Akbar nggak mau cerai, katanya Akbar nggak mau susah, penyakit udah banyak, Akbar mau sama siapa lagi katanya. Udah biarin Akbar berkorban tinggal di situ (Bogor). Tapi, karena sering dipukul, caci maki, makanya dia sekarang sering pulang, kecuali dipanggil buat anter-anter. Tapi nggak tahu penghabisannya jadi begini," paparnya.
Dia pun menyesal anak kelimanya itu tak menuruti nasihatnya. Jika saja nasihatnya itu dituruti Akbar, dia yakin pembunuhan tersebut tak sampai terjadi.
"Iya, tapi Emak nyesel kenapa dia nggak nurutin. Dia selalu nggak mau (cerai) sampai ini terjadi," sesal Asiyah.
Meski begitu, Asiyah tak menyangka anaknya bisa berbuat nekat sampai membunuh Indria. Dia berharap anaknya bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Semoga anak Emak bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat karena nggak nurut orang tua itu akibatnya. Emak minta ini sesuai dengan hukum, nanti kan mungkin ada pertimbangan-pertimbangan," harap Asiyah.
Apabila benar Indria sering mengasari Akbar, perbuatan pembunuhan yang dilakukan Akbar tetap tak bisa dibenarkan. Apalagi polisi menyebut ada dugaan pembunuhan itu direncanakan. (dtc)