Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Kepada Wang, Tillerson menyampaikan harapannya untuk bisa membahas banyak hal. "Soal isu-isu penting bagi kita dan khususnya, memulai kinerja penting untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Trump," ucap Tillerson.
Dalam pernyataan singkatnya di hadapan wartawan setempat, Tillerson tidak menyinggung soal Korut. Tillerson juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping dalam kunjungan ini.
Tillerson dijadwalkan tiba di Beijing pada Jumat (29/9) malam waktu setempat. Namun karena ada gangguan teknis pada pesawat yang membawanya, Tillerson terpaksa melanjutkan perjalanan dari Tokyo ke Beijing dengan pesawat militer.
Kunjungan Tillerson ke China ini dilakukan di tengah peningkatan hubungan kedua negara, setelah beberapa bulan tegang terkait cara menghadapi provokasi nuklir Korut. Trump berulang kali mendorong Presiden Xi untuk lebih menekan Korut secara ekonomi, demi memaksa rezim komunis itu menghentikan ambisi nuklirnya. China yang merupakan mitra perdagangan utama Korut, merespons dengan mendukung sanksi baru PBB.
Pemerintah China telah memerintahkan perusahaan-perusahaan Korut yang ada di wilayahnya untuk tutup. China memberi waktu 120 hari atau selambat-lambatnya Januari 2018 mendatang, untuk perusahaan-perusahaan Korut itu.
Selain memerintahkan penutupan ini, China juga bertekad menerapkan sanksi-sanksi baru PBB lainnya, seperti pembatasan ekspor produk minyak sulingan ke Korut mulai 1 Oktober mendatang dan larangan tekstil dari Korut.(dtc)