Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kabupaten Bandung. Wahab Syahrudin (45) yang karib disapa Udin memiliki bermacam gaya untuk mengatur lalin di Persimpangan Jalan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Seperti ini gaya-gayanya.
"Banyak gayanya, ada gaya Panca Warna, Pecah Seribu, Burung Pleci atau Burung Kacamata dan Zig-zag," kata Udin kepada detikcom di persimpangan jalan tersebut, Selasa (7/11/2017).
Pantauan detikcom, Udin mengeluarkan gaya-gayannya saat lalin di jalan itu padat hingga lenggang. Kegiatan itu dilakukannya untuk membantu polisi.
Gaya Pecah Seribu, dilakukannya dengan berjalan mengintari tiga arah yang ada di jalan tersebut agar kepadatan kendaraan di jalan itu mencair. Panca Warna yaitu gaya meliuk-liuk di tengah kepadatan kendaraan bermotor.
Gaya ig-zag yaitu gaya mundur dari arah satu ke arah yang lain dan gaya Burung Pleci atau Burung Kacamata, ia membentangkan tangannya seperti burung dan menahan pengendara motor atau mobil agar bersabar dan tidak memasukkan kendaraanya dahulu karena kendaraan dari arah lain sedang berjalan.
"Gaya ini saya buat sendiri," ujar Udin.
Setiap seminggu dua kali untuk menjaga stamina dan kelenturan tubuh, Udin melakukan olahraga, lari sore di sekitar STT Telkom.
Udin melakukan aktivitas tersebut juga atas izin Polsek Dayeuhkolot. "Kalau dibolehin turun ke jalan, kalau tidak juga tidak apa-apa," katanya.
Udin mengakui dengan gaya nyentriknya itu banyak pengguna jalan yang merasa terhibur, tak jarang selain mendapatkan uang receh dari penngguna jalan ia juga mendapatkan senyuman dari para pengguna jalan. Hal itu membuatnya senang.
"Banyak yang senang lihat gaya saya. Tapi ada juga yang menganggap saya mabuk, padahal sudah beberapa tahun tidak pernah minum-minum lagi (mabuk). Ini murni refleks saja, saya tidak pernah gunakan dopping," ujar Udin.
Disebut mirip Mick Jagger, Udin tidak mengklaim meniru gaya orang lain. Gaya pakaian dan potongan rambutnya yang mirip personel band legendaris The Rolling Stones itu merupakan gayanya sejak dulu.
Udin tidak menyadari jika gayanya itu mirip Mick Jagger. "Gaya saya? Tidak niru siapapun sudah sejak dulu," kata Udin.
Saat disinggung terkait gaya berjalannya seperti Michael Jackson Udin juga menyebut gaya tersebut refleks dilakukannya. "Tidak meniru-niru," tambahnya.
Udin menceritakan awal mula membantu polisi mengatur lalin di persimpangan jalan tersebut. Kegiatan itu dilakukannya untuk menghilangkan pikiran buruk pasca cerai dengan istrinya. Meski sudah bercerai, tapi Udin masih memiliki tanggungjawab untuk menafkahi dua anaknya.
Tahun 2011 itu merupakan masa kelamnya bagi Udin. Akibatnya, hidup Udin tidak karuan dan membuat dua anaknya broken home. Udin tidak memiliki penghasilan tetap karena saat itu ia hanya berkerja sebagai calo di Pasar Dayeuhkolot.
Atas tekad yang kuat untuk bangkit demi anaknya, Udin berhasil bangkit dari masa kelamnya itu dengan meninggalkan kebiasaan buruknya seperti mabuk-mabuk. "Anak tinggal di Banjaran bersama ibu kandungnya, hingga kini saya masih menafkahi dan alhamdullilah menjadi tukang parkir disini bisa menafkahi anak," turur Udin.
Udin tidak pernah memaksa kepada para pengguna jalan untuk memberikan uang receh baginya dan itu dilakukan Udin secara ihklas. "Ada yang ngasih diterima, tidak juga tidak apa-apa," pungkasnya. (dtc)