Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington. Seorang pejabat Amerika Serikat mundur terkait komentarnya di masa lalu yang menghina warga Afrika-Amerika dan muslim saat berbicara di acara radio beberapa tahun lalu.
Rekaman audio komentar Pendeta Jamie Johnson pada tahun 2008 tersebut dipublikasi oleh media CNN pada Kamis (16/11) waktu setempat. Dalam rekaman tersebut, Johnson mengatakan bahwa komunitas warga kulit hitam telah mengubah kota-kota besar Amerika menjadi kawasan kumuh dikarenakan kemalasan, penggunaan narkoba dan persetubuhan seksual. Dia juga mengatakan bahwa warga kulit hitam anti-Semit karena mereka iri dengan orang-orang Yahudi.
Johnson yang menjabat sebagai kepala pusat penjangkauan organisasi agama dan masyarakat di Departemen Keamanan Dalam Negeri, mundur setelah publikasi rekaman audio tersebut oleh CNN. Dia diangkat untuk menjabat sebagai direktur Center for Faith-Based and Neighborhood Partnerships tersebut pada April lalu, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri mengkonfirmasi pengunduran diri Johnson seperti dilansir media Washington Post, Sabtu (18/11).
"Komentar-komentarnya sebelum bergabung Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) jelas tidak mencerminkan nilai-nilai DHS dan pemerintah," kata Tyler Q. Houlton, Plt Sekretaris Pers DHS. "Departemen berterima kasih atas kerjanya baru-baru ini untuk membantu para korban bencana dan komunitas antar agama," imbuhnya.
Dalam rekaman audio lainnya yang direkam antara tahun 2011 dan 2016, Johnson juga menyerang Islam dalam acara radio "Mickelson in the Morning" dan program-program lainnya. Saat itu, Johnson mengatakan bahwa "muslim ingin memenggal kepala kita", bahwa Islam "merupakan ideologi yang menyamar sebagai agama" dan bahwa Presiden George W. Bush telah melakukan kesalahan dengan menyebut Islam sebagai agama damai.
Sebelumnya, sebagai direktur Center for Faith-Based and Neighborhood Partnerships, yang dibentuk pada tahun 2006 usai Topan Katrina, Rita dan Wilma, Johnson pergi ke daerah-daerah yang dilanda bencana alam, guna membantu Badan Manajemen Darurat Federal dalam menjangkau masyarakat dengan menggunakan pendekatan agama. Dia juga mewakili DHS dan FEMA dalam pidato-pidato reguler di konferensi, gereja, sekolah dan kelompok-kelompok masyarakat.(dtc)