Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pyongyang. Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menghukum dua tokoh penting di tubuh militer rezim komunis itu. Kedua tokoh militer itu dihukum karena 'perilaku kotor'.
Seperti dilansir CNN, Selasa (21/11/2017), Informasi soal penjatuhan hukuman itu dilaporkan oleh seorang anggota parlemen Korea Selatan (Korsel), Kim Byung-Kee, yang telah mendapat penjelasan dari Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) dalam rapat tertutup, pekan ini.
Intelijen Korsel mengidentifikasi dua tokoh penting yang dihukum itu sebagai Hwang Pyong-So yang merupakan Direktur Biro Politik Umum (GPB) dan wakilnya yang bernama Kim Wong-Hong. Tidak dijelaskan lebih lanjut bentuk hukuman yang diterima keduanya.
Namun seorang pengamat menuturkan kepada CNN, kedua tokoh penting itu bisa saja diminta mengikuti pendidikan ulang, yang kemungkinan besar menyertakan pengenalan kembali doktrin ideologi Korut.
"Dia (Kim Jong-Un) memainkan kursi musikal dengan posisi-posisi penting," sebut profesor Andrei Lankov dari Kookmin University di Seoul, yang juga menjabat Direktur NKNews.org, yang merupakan organisasi pemantau Korut.
"Kim Jong-Un tidak ingin siapa pun dalam tubuh militer untuk menjabat terlalu lama ... Dia brilian, sinis, brutal dan efisien," imbuhnya.
Lankov mengatakan, Hwang Pyong-So merupakan salah satu dari tiga pejabat di bawah Kim Jong-Un yang bertanggung jawab atas pasukan militer Korut. Dua pejabat lainnya adalah Menteri Pertahanan Korut dan Kepala Staf Jenderal Militer Korut.
"Tugas-tugas mereka sebenarnya mirip, tapi mereka saling melengkapi. Bersama, mereka mengendalikan militer," tutur Lankov kepada CNN.
Biro Politik Umum bertugas memastikan militer Korut terdoktrin dan terdidik dengan baik soal ajaran komunis, ideologi Juche andalan Korut, juga soal kehidupan serta ajaran-ajaran keluarga besar Kim, pemimpin Korut. Juche merupakan ideologi mengandalkan kemampuan sendiri.
Penjatuhan hukuman untuk dua tokoh penting Korut ini mencuat setelah seorang tentara Korut kabur dari posnya di perbatasan dan tertembak lima kali saat berlari ke wilayah Korea Selatan (Korsel). Departemen yang dipimpin Hwang bertugas memastikan tentara-tentara seperti pembelot itu terdoktrin dengan baik dan tidak pernah berupaya melarikan diri dari Korut.
"Meskipun tidak ada masalah dengan Kim Won-Hong maupun Hwang Pyong-Song tahun ini, keduanya tetap akan dihukum berat di Departemen Politik Umum. Yang mereka sampaikan adalah pria ini yang kabur dari pos penjagaan di Korea Utara tidak terdengar begitu ideologis," ujar pengamat proyek Pemantau Kepemimpinan Korea Utara, Michael Madden.
Dengan dihukumnya Hwang dan Kim, kini yang berkuasa di GPB adalah pria yang disebut NIS mengatur hukuman itu sendiri, yakni Choe Ryong-Hae. Choe diketahui menjabat Wakil Ketua Partai Pekerja Korea, yang sebelumnya pernah memimpin GPB. (dtc)