Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Dari balik rutan KPK, Setya Novanto menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya di Ketua DPR. Aziz merupakan salah satu saksi meringankan tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP itu.
Novanto sendiri yang menunjuk Aziz menjadi salah satu saksi yang meringankannya pada 27 November lalu. Aziz datang, lalu seusai diperiksa KPK, anggota Komisi Hukum DPR ini enggan membeberkan hasil pemeriksaannya.
"Saya sudah sampaikan pada penyidik. Silakan nanti penyidik menyampaikan ke rekan wartawan. Jangan saya," kata Aziz singkat di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jaksel, Senin (27/11).
Setelah pemeriksaan sebagai saksi itu, kedekatan Aziz dengan Novanto kian terlihat jelas. Saat Novanto mengirim tulisan tangan menolak dicopot dari kursi Ketum Golkar, Novanto meminta Idrus Marham jadi Plt Ketum, dan Yahya Zaini plus Aziz Syamsuddin menjadi Plt Sekjen Golkar.
Desas-desus nama Aziz akan ditunjuk jadi Ketua DPR telah lebih dulu berhembus sebelum ada surat dari Novanto. Saat namanya sudah ramai dibicarakan, Aziz lalu sesumbar akan meminta izin ke Presiden Jokowi ihwal menggantikan Novanto jadi Ketua DPR.
"Lagi dicoba (izin ke Jokowi). Saya malah belum tahu sebenernya nama saya masuk. Alhamdulillah. Saya baru pulang dari daerah ini," kata Aziz di Hotel Atlet Century Park, Jl.Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12).
Tak lama berselang, ternyata Novanto diam-diam menulis surat pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR. Ia menunjuk Aziz menjadi penggantinya. Surat tersebut diterima Ketua Fraksi Golkar Robert Joppy Kardinal dan sempat dibahas dengan F-PPP dan F-PKB di ruang F-Golkar.
Tak hanya ke F-Golkar, Novanto juga mengirimkan surat ke pimpinan DPR dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Ada 2 surat yang ditulis Novanto.
"Surat pengunduran diri Pak Novanto ada tanggal 4 Desember dan 6 Desember yang ditujukan kepada pimpinan DPR dan sekaligus dalam surat pengunduran diri itu menujuk Aziz Syamsuddin," ujar Wakil Ketua MKD DPR Sarifuddin Sudding di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12).
Kebetulan, hari ini DPR menggelar paripurna penutupan masa sidang. Apakah hari ini surat pengunduran diri Novanto dibacakan sekaligus melantik Aziz sebagai Ketua DPR?. (dtc)