Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisis - Jakarta. Proyek Tol Depok-Antasari ditarget bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2018. Target ini merupakan target yang telah ditetapkan oleh BPJT setelah sebelumnya gagal beroperasi pada bulan September tahun lalu.
"Harusnya di pertengahan tahun ini sudah selesai. Artinya kita proyeksikan semester pertama tahun ini sudah selesai. Tapi tetap bahwa bukan ini kerja cepat-cepatan. Itu bukan seperti itu juga harusnya," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Herry bilang, ambruknya enam buah girder beton tol yang terjadi pagi tadi tak terlalu mempengaruhi target operasi salah satu proyek strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Namun, dia memastikan ada kerugian yang harus ditanggung lantaran enam buah girder harus diganti ulang.
"Tentu akhirnya yang tadinya sudah terpasang, ini sudah 6 biji terpasang akhirnya kan harus dipasang lagi. Artinya harus ada girder yang baru yang dipakai," ucapnya.
Sebagai informasi, proyek tol Desari memiliki panjang total 21,6 km dan terdiri dari 3 seksi. Bagian yang rencananya bakal dioperasikan pada medio tahun ini adalah seksi 1 yang menyambungkan Antasari ke Brigif/Cinere sepanjang 5,8 km.
Dengan rampungnya Antasari Interchange yang merupakan tahap awal realisasi pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari, diharapkan bisa membantu mengurangi kepadatan lalulintas jalan arteri yang semakin meningkat. Misalnya, di Jalan Raya Sawangan dan Jalan Margonda yang menjadi jalur utama dari Depok menuju Jakarta atau sebaliknya.
Adapun kontraktor pelaksana pembangunan seksi I jalan tol ini adalah Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita Karya, Hutama Karya dan PT PP yang bertanggung jawab membangun simpang susun penghubung jalan Tol Depok-Antasari dengan Tol Lingkar Luar Selatan di persimpangan depan sekolah High Scoop dengan surat perintah mulai kerja (SPMK) sejak Agustus 2016.
Namun sejak Februari 2017, konstruksi kemudian dilanjutkan oleh PT Girder Indonesia. Pemilik konsesi dari ruas tol ini adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) sebesar 62,5%, kemudian PT Waskita Toll Road 25% dan PT Pembangunan Perumahan 12,5%. (dtc)