Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tak lama setelah mengumumkan produk cryptocurrency miliknya, Kodak kini melengkapinya dengan mesin 'penambang' Bitcoin.
Pergerakan Kodak terhadap tren cryptocurrency terus diwujudkannya dengan merilis mesin penambang Bitcoin yang bernama KashMiner, menyusul kehadiran KodakOne (platform berbasis blockchain) dan KodakCoin (cryptocurrency) milik perusahaan tersebut.
Kodak pun sudah memiliki lisensi atas namanya sendiri terhadap mesin ini melalui kerja sama dengan Spotlite, sebuah perusahaan software yang mengembangkan teknologi cloud.
Spotlite sendiri juga menjadi otak di balik pembuatan dan pengoperasian dari mesin 'penambang' Bitcoin tersebut.
Nantinya, bagi orang-orang yang berminat untuk menggunakannya harus menggelontorkan dana senilai USD 3.400 (Rp 45 Juta) untuk menyewa KashMiner selama dua tahun.
Kodak mengklaim bahwa mesin tersebut dapat menghasilkan sejumlah Bitcoin kurang lebih senilai USD 375 (Rp 5 Juta) tiap bulan. Maka, mereka memperkirakan bahwa pengguna dapat menghasilkan uang di angka USD 9.000 (Rp 120 Juta) selama dua tahun menyewa KashMiner.
Sayang, semua uang tersebut tidak serta merta dapat dimiliki oleh pengguna seutuhnya. Separuh dari keuntungan yang didapat harus diberikan kepada pihak Kodak sebagai salah satu kebijakan dari mereka.
Meskipun begitu, pihak Spotlite sendiri mengaku bahwa mesin-mesin yang tersedia sudah habis disewa.
"Saat ini, kami memiliki 80 mesin. Kami pun berencana untuk menambah 300 unit lagi dalam waktu dekat, berkaca pada permintaan yang semakin menumpuk," ujar perwakilan dari Spotlite, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (12/1).(dtn)