Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Mississippi. Seorang pemimpin kelompok ekstremis kulit putih Amerika Serikat, Ku Klux Klan yang dihukum atas pembunuhan tiga pekerja hak-hak sipil, telah meninggal di dalam penjara. Pria yang kasusnya diangkat dalam film "Mississippi Burning" itu meninggal pada usia 92 tahun.
Edgar Ray Killen tengah menjalani hukuman penjara 60 tahun atas kasus pembunuhan tahun 1964 silam tersebut. Ketiga korban dibunuh saat berada di negara bagian Mississippi sebagai bagian dari upaya untuk mencatat para pemilih kulit hitam. Kasus itu membangkitkan opini publik mengenai segregasi dan membantu diloloskannya UU Hak-hak Sipil. Kasus itu juga menginspirasi film "Mississippi Burning" yang meraih Piala Oscar pada tahun 1988.
Para pejabat AS mengatakan, Edgar Ray Killen meninggal pada Kamis (11/1) waktu setempat. "Penyebab dan cara kematian masih menunggu hasil autopsi. Namun, tak ada hal-hal yang mencurigakan," demikian disampaikan Lembaga Pemsyarakatan Mississippi dalam sebuah statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1).
Killen didakwa mendalangi pembunuhan ketiga pekerja hak-hak sipil tersebut, yang terdiri dari dua pria kulit putih dan seorang pria berkulit hitam. James Chaney, Andrew Goodman dan Michael Schwerner awalnya menghilang setelah ditangkap oleh polisi setempat dan kemudian dibebaskan. Wakil sheriff yang menangkap mereka, memberitahu KKK mengenai penahanan ketiganya, dan Killen kemudian memerintahkan sekelompok anggota KKK untuk menyerang ketiga korban.
Ketiga korban awalnya dinyatakan hilang, dan FBI bergabung dalam upaya pencarian untuk menemukan mereka. Beberapa pekan kemudian, jasad ketiga korban ditemukan di sebuah pertenakan. Mereka ditembak dari jarak dekat. Chaney, satu-satunya warga kulit hitam di antara ketiganya, telah dipukuli dengan parah.(dtc)