Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sanaa. Seorang pemimpin senior Al-Qaeda di Yaman (AQAP) menyerukan serangan pisau dan serangan mobil terhadap warga Yahudi. Seruan ini menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Disampaikan kelompok pemantau militan, SITE Monitoring Group, seperti dilansir Reuters, Rabu (24/1), seruan untuk melakukan serangan terhadap warga Yahudi itu terungkap dari sebuah video yang direkam oleh Al-Malahem, sayap media kelompok militan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman.
SITE menyebut video itu menampilkan seseorang bernama Khaled Batarfi yang diyakini sebagai orang nomor dua di AQAP. Batarfi menjadi tokoh penting AQAP setelah Qassim al-Raymi yang merupakan pemimpin AQAP saat ini. Dalam video berdurasi 18 menit dan berjudul 'Tugas kita untuk Yerusalem kita' itu, Batarfi memperingatkan bahwa umat muslim tidak boleh menyerahkan bagian manapun dari Yerusalem.
"Muslim di tanah yang diduduki (Israel) harus membunuh setiap warga Yahudi, dengan menabrak mereka, atau menusuk mereka, atau dengan menggunakan senjata apapun untuk menyerang mereka, atau dengan membakar rumah-rumah mereka," ucap Batarfi seperti dikutip SITE.
"Setiap muslim harus tahu bahwa Amerika dan Barat yang kafir, dan di atas mereka semua adalah Inggris dan Prancis, merupakan alasan utama di balik keberadaan Yahudi di Palestina," imbuhnya.
Batarfi juga menyatakan bahwa umat muslim di negara-negara Barat, termasuk AS, wajib menargetkan kepentingan-kepentingan Yahudi dan Amerika. "Mereka harus bersemangat mempersiapkan diri mereka sendiri dan melakukan operasi jihad terhadap mereka," ujar Batarfi.
Pengumuman Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke kota itu, telah memicu kemarahan umat muslim dunia dan kecaman global.
Palestina selama ini memandang Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua dan tempat-tempat suci di dalamnya, sebagai ibu kota negara mereka di masa depan. Namun Israel menganeksasi Yerusalem Timur pada tahun 1967, dalam langkah yang tidak diakui secara internasional. Israel selalu menegaskan bahwa Yerusalem secara keseluruhan merupakan 'ibu kota abadi dan tak dapat dibagi'.
Sementara itu, Batarfi merupakan salah satu dari 150 anggota AQAP yang dibebaskan saat militan AQAP lainnya berhasil merebut kota pelabuhan Mukalla di Yaman tahun 2015. AQAP sendiri dianggap sebagai salah satu cabang Al-Qaeda yang paling berbahaya oleh AS. Mukalla kini telah direbut kembali oleh pasukan militer Yaman dan AQAP telah diusir keluar dari kota pelabuhan itu. Namun Batarfi masih buron.(dtc)