Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ponorogo - Proses pembersihan jalur KM 22 Ponorogo-Pacitan yang tertutup longsor memakan waktu 2-3 hari. Sebab, material longsor yang menutup jalan dipenuhi batu besar.
Longsor di KM 22 jalur Ponorogo-Pacitan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, Minggu (25/2/2018) tepatnya di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo.
Menurut Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi pembersihan dengan alat berat membutuhkan waktu 2-3 hari. "Mengingat banyaknya material longsor
disertai batu besar," tuturnya saat ditemui detikcom di lokasi.
Suryo menambahkan pembersihan baru bisa dilakukan jika hujan sudah reda. Karena saat ini wilayah Slahung masih dilanda hujan. "Mengingat cuaca disini hujan
dan material longsor panjangnya 80 meter dan tinggi longsor mencapai 25 meter setidaknya membutuhkan waktu 2-3 hari," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Resort Polisi Hutan Guyangan, Darwitono saat ditemui menambahkan diduga karena adanya aliran air sela batu tebing menjadi pemicu
longsor. "Diduga karena adanya aliran air disela-sela batu sehingga rawan terjadi longsor," imbuhnya.
Pantauan detikcom, material longsor selain tanah juga membawa pohon pinus yang merupakan tanaman milik perhutani. "Akibat kejadian ini kami mengalami
kerugian tanah dan batang," tukasnya.
Hingga saat ini, jalur KM 22 Ponorogo-Pacitan belum bisa dilalui kendaraan. Pasalnya, material longsor masih menutupi jalan dan belum dibersihkan.
Mengingat kondisi cuaca di Kecamatan Slahung masih hujan deras sehingga rawan longsor susulan.
Bahkan akibat kejadian ini longsor juga mengancam 13 KK yang berada tepat dibawah jalur utama KM 22 jalur Ponorogo-Pacitan. Sejumlah warga mengaku
waspada dan bersiap mengungsi jika sewaktu-waktu diperlukan. dtc