Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banjarnegara - Jalan provinsi penghubung Banjarnegara-Pekolangan masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat karena terdampak tanah gerak di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar, sejak dua pekan lalu. Sedangkan jalur alternatif yang tersedia juga licin dan rawan kecelakaan.
Jalan antarkecamatan di Banjarmangu, mendadak ramai setelah jalan utama Banjarnegara-Pekaloangan dan Banjarnegara-Dieng di Desa Paweden putus. Namun banyak kendaraan terjatuh saat melintas di jalan alternatif tepatnya di Desa Majatengah, Banjarmangu.
Berdasarkan pengamatan detikcom, kondisi jalan menanjak dan berlubang membuat kendaraan sulit melintas.
"Belum lagi saat hujan turun membuat kondisi jalan semakin licin," kata Supangat (42), salah satu warga Majatengah Kecamatan Banjarmangu, Minggu (25/2/2018).
Saat ini, ia bersama warga lainnya harus mengatur lalu-lintas dengan sistem buka-tutup. Sehingga menimbulkan kemacetan panjang. Selain itu, warga juga menyiapkan tambang untuk menarik kendaraan yang selip saat berjalan menanjak. Selain di tanjakan tersebut, pengaturan jalan di jalur alternatif ini terus dilakukan warga karena kondisi jalan yang sempit.
"Banyak kendaraan roda empat yang selip, bahkan kalau dirata-rata setiap hari ada yang jatuh, baik kendaraan roda dua maupun roda empat," ujarnya.
Sementara itu salah satu sopir, Bahar (36), mengaku takut membawa kendaraannya melintas di tanjakan di Desa Majatengah. Beruntung, warga di desa tersebut ada yang mampu membawanya hingga ke atas.
"Saya mau pergi kondangan, tapi tidak tahu jalannya seperti ini. Mungkin karena tidak biasa, jadi takut saat mengemudikan kendaraan saya," ujarnya. dtc