Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 245 miliar, atau naik 498% dari periode yang sama di 2016 sebesar Rp 41 miliar.
Kenaikan laba bersih itu didukung oleh peningkatan pendapatan konsolidasian dari Rp 371 miliar di 2016 menjadi Rp 1,8 triliun, atau naik 389%.
"Kami bangga terhadap pencapaian PP Presisi di tahun 2017, transformasi bisnis yang dilakukan sejak tahun 2014 telah membuahkan hasil. Tercermin dari peningkatan pendapatan dan laba bersih secara signifikan," kata Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan dalam keterangan tertulis, Senin (12/3).
Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian dari beberapa pekerjaan sipil yang naik 617% dari Rp 197 miliar di 2016 menjadi Rp 1,4 triliun di 2017. Di antaranya berasal dari proyek tol Bakauheni-Sidomulyo, proyek tol Pandaan-Malang, proyek tol Manado-Bitung, proyek bendungan Way Sekampung, proyek bendungan Leuwi Keris, proyek pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa proyek carry over dari tahun sebelumnya.
Selain pendapatan civil work yang berkontribusi sebesar 78%, peningkatan pendapatan juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan ready mix/batching plant sebesar 138% dari Rp 69 miliar menjadi Rp 163 miliar.
Pendapatan ini berkontribusi 9% terhadap total pendapatan konsolidasian. Kontributor lainnya terhadap pendapatan konsolidasian adalah formwork dan penyewaan alat berat sebesar 13%.
Rasio lancar mengalami peningkatan dari 0,8 kali di 2016 menjadi 1,9 kali di 2017 . Cashflow operasiobal PPRE juga naik dari Rp 110 miliar menjadi Rp 351 miliar.
Gearing rasio mengalami penurunan dari 2,9 kali di 2016 menjadi 0,6 kali di 2017. Demikian juga net-gearing rasio mengalami penurunan dari 1,9 kali menjadi 0,2 kali. Hal itu lantaran adanya kenaikan ekuitas sebesar 1.051% dari Rp 211,9 miliar menjadi Rp 2,4 triliun.
Peningkatan ekuitas itu sendiri disebabkan oleh peningkatan Modal ditempatkan dan disetor sebesar 823% dari Rp 110,8 miliar menjadi Rp 1,02 triliun 2017 terkait dengan tambahan setoran tunai dari sang induk PT PP (Persero) Tbk. (dtf)