Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - London. Dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling terkemuka di dunia, Profesor Stephen Hawking yang jenius pernah mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan untuk memahami kaum perempuan. Baginya, perempuan merupakan misteri.
Dalam wawancara dengan majalah sains New Scientist pada tahun 2012, Hawking pernah ditanyai: "Apa yang paling sering Anda pikirkan dalam sehari?" Jawabannya mengejutkan. "Perempuan. Mereka benar-benar misteri," ujarnya dalam wawancara pada tahun 2012 untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-70 seperti dilansir media Inggris, The Telegraph.
Artikel tersebut dirilis menjelang simposium yang digelar di Cambridge University, Inggris untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-70. Profesor Hawking telah didiagnosa menderita penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) pada usia 21 tahun dan para dokter memprediksi bahwa usianya hanya akan bertahan dua tahun lagi. Penyakit yang dideritanya merupakan penyakit yang menyerang saraf motorik otak dan tulang belakang. Akibatnya, Hawking sudah harus mengalami kelumpuhan di usia muda.
Hawking harus berada di kursi roda dan berbicara menggunakan program khusus. Kondisinya ini tidak membuat Hawking takut pada kematian. Malahan, kondisi ini membawanya untuk menikmati hidup lebih lama.
Hawking juga dikenal karena pernyataannya bahwa surga atau kehidupan setelah kematian hanyalah 'kisah dongeng' bagi orang-orang yang takut mati.
Dalam wawancara eksklusif dengan media Inggris lainnya, The Guardianpada Mei 2011 lalu, Hawking saat itu menyatakan tidak ada hal apapun yang terjadi setelah otak manusia berhenti mengerjap untuk terakhir kalinya.
"Saya menganggap otak sebagai komputer yang akan berhenti bekerja ketika ada komponennya yang rusak. Tidak ada surga atau hidup setelah kematian untuk komputer-komputer yang rusak; itu hanyalah kisah dongeng untuk orang-orang takut pada kegelapan," imbuhnya.
Pernyataan itu sedikit lebih jauh dari apa yang dipaparkannya dalam bukunya yang berjudul 'The Grand Design' yang dirilis tahun 2010. Dalam buku itu, Hawking menyebut tidak diperlukan seorang pencipta untuk menjelaskan terbentuknya alam semesta. Buku itu menuai kecaman dari para pemimpin keagamaan. (dtc)