Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Uber sudah menyerah di Asia Tenggara, China, dan Rusia. Lalu kini muncul kabar yang menyebut Uber kemungkinan bakal melepas bisnisnya di India.
Menurut kabar tersebut, Uber saat ini tengah berdiskusi dengan Ola, yang merupakan penyedia ridesharing -- seperti Uber -- di India. Keduanya tengah memikirkan kemungkinan untuk melakukan merger, dalam hal ini adalah Ola mengakuisisi bisnis Uber di India.
Pembicaraan ini kabarnya dibekingi oleh SoftBank, perusahaan asal Jepang yang merupakan investor di Uber maupun di Ola. Perlu dicatat, SoftBank ini juga merupakan investor di Grab, yang mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, demikian dikutip dari Ubergizmo, Sabtu (31/3).
Saat ini Ola menguasai 70% pasar di India, sementara Uber hanya 26%. Jadi jika keduanya setuju untuk melakukan merger, kemungkinan Ola yang akan mengakuisisi bisnis Uber di India. Juru bicara Ola sendiri mengakui kalau mereka secara aktif tengah mencari kesempatan untuk memperluas cakupannya.
Asumsi ini cukup masuk akal, mengingat pernyataan CEO Uber, Dara Khorowshahi, yang menyebut mundurnya Uber dari pasar Asia Tenggara dikarenakan perusahaan yang dipimpinnya memiliki batasan dalam mendominasi sektor transportasi online di sejumlah negara di dunia.
Persaingan yang terlalu ketat di Asia Tenggara pun juga menjadi salah satu alasan bagi SoftBank dalam mempercepat proses transaksi antara Uber dan Grab. Perusahaan pendanaan asal Jepang tersebut merupakan penanam modal terbesar Grab sekaligus pemegang saham mayoritas di Uber.
Selain memotori Grab dan Uber, SoftBank juga menyokong layanan transportasi online lain, seperti Ola di India dan Didi Chuxing di China. Gabungan dari empat platform tersebut melayani sekitar 45 juta perjalanan tiap harinya, seraya membayangkan betapa besarnya minat terhadap pemesanan kendaraan online, sekaligus melahirkan persaingan yang ketat.(dtn)