Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Solo. Sebanyak 5.035 penari mementaskan Tari Gambyong di car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi hari ini. Perhelatan tersebut digelar dalam rangkaian Solo Menari untuk memperingati Hari Tari Dunia.
Para penari putri itu berbaris rapi mulai simpang Ngapeman hingga bundaran Gladag atau sekitar 1,4 km. Penonton menikmati tarian selama 30 menit dari balik barikade di sisi utara dan selatan jalan.
Jumlah penari yang mencapai 5.035 orang itu telah melebihi target awal, yaitu 5.000 penari. Atas capaian itu, Pemkot Surakarta memperoleh rekor dunia oleh MURI dengan jumlah penari Gambyong putri terbanyak.
"Kita verifikasi ada 5.020 peserta. Tapi tadi ada tambahan 15 peserta, sehingga jumlahnya 5.035 penari putri. Dan kita tetapkan sebagai rekor ke-8.434," ujar perwakilan Muri, Ariyani Siregar dalam acara tersebut, Minggu (29/4).
Sementara dalam sambutannya, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, menilai pergelaran itu bukan difokuskan untuk mencapai rekor. Namun dia berharap agar budaya Jawa terus tumbuh di Kota Solo.
"Solo adalah kita budaya, sehingga ini merupakan wujud kepedulian pemkot untuk mengajak warga agar mencintai tarian tradisional dan nguri-uri kebudayaan Surakarta," kata Rudy.
Adapun Tari Gambyong biasa dipentaskan untuk menyambut tamu. Gerakannya menggambarkan tingkah laku remaja putri yang menunjukkan kecantikan dan ketangkasannya.
Dalam Solo Menari, terdapat tiga variasi Tari Gambyong yang dibawakan, yakni Tari Gambyong 3WMP karya Nanuk Rahayu dengan koreografer Blasius Subono, kemudian Tari Gambyong Pareanom karya Ngaliman (Alm) dan Tari Pergaulan.
"Budaya ini harus kita jaga secara bersama-sama. Dengan Tari Gambyong ini, mudah-mudahan dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera," ujar dia.(dtc)